JAKARTA, iNewsSorong.id – Perebutan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya semakin sengit, dengan pasangan calon nomor urut 2, Gabriel Asem dan Lukman Wugaje (GAUL), yang menonjolkan visi ambisius untuk membangun provinsi termuda di Indonesia. Dalam debat pertama Pilkada 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Barat Daya pada Rabu (16/10/2024), GAUL memaparkan visi “Terwujudnya Masyarakat Provinsi Papua Barat Daya yang Sehat, Cerdas, Produktif, Sejahtera, dan Berkelanjutan”.
Visi besar ini diusung melalui enam misi utama, yang menurut Gabriel Asem, berfokus pada transformasi sosial dan tata kelola yang berkelanjutan. “Kami ingin membangun sumber daya manusia yang sehat, cerdas, profesional, dan beretika. Masyarakat Papua Barat Daya harus mampu bersaing, namun tetap berakar pada nilai-nilai budaya,” ujar Gabriel Asem dalam debat yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi nasional.
Misi GAUL yang pertama adalah membangun transformasi sosial untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Fokus ini diarahkan agar masyarakat Papua Barat Daya tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga cerdas dan memiliki kompetensi profesional yang tinggi.
Tak hanya itu, mereka juga bertekad membangun pondasi sosial kelembagaan yang kokoh, serta menciptakan birokrasi pemerintahan daerah yang lebih efisien dan efektif. "Kinerja pemerintahan daerah yang optimal akan berdampak pada peningkatan pelayanan publik yang lebih baik,” tambah Asem.
Menariknya, misi GAUL juga mencakup pengembangan tata kelola adaptif, dengan fokus pada keberlanjutan lingkungan dan sosial. Mereka berkomitmen menjadikan Papua Barat Daya sebagai provinsi yang lestari, di mana pembangunan dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian alam.
“Kami juga ingin melestarikan budaya lokal dan memperhatikan hak-hak masyarakat asli Papua serta masyarakat Nusantara yang ada di Papua Barat Daya. Inklusi sosial adalah hal yang penting bagi kami,” tegasnya.
Dalam Pilkada 2024 ini, GAUL bersaing dengan empat pasangan calon lainnya: Abdul Faris Umlati-Petrus Kasihiw (ARUS), Elisa Kambu-Ahmad Nausrau (ESA), Letjen TNI (Purn) Joppye Onesimus Wayangkau-Ibrahim Wugaje (JOIN), dan Bernard Sagrim-Sirajudin Bauw (BERSINAR). Debat ini menjadi panggung penting bagi setiap pasangan calon untuk mempresentasikan visi mereka kepada masyarakat, yang akan memilih pemimpin baru Papua Barat Daya pada pemilihan mendatang.
Dengan visi yang kuat untuk transformasi sosial dan pembangunan berkelanjutan, pasangan GAUL menghadirkan pilihan menarik bagi pemilih Papua Barat Daya. Apakah masyarakat akan memilih jalan perubahan dan inovasi yang diusung oleh GAUL, atau mempertahankan status quo dengan pilihan lain? Hasil Pilkada ini akan menentukan arah masa depan provinsi termuda Indonesia ini.
Editor : Chanry Suripatty