SORONG - Peristiwa semburan api dari tabung gas yang menyebabkan 8 orang meninggal dunia dan seorang lainnya mengalami luka-luka masih dalam penyelidikan pihak Kepolisian Polresta Sorong Kota.
Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto mengatakan pihaknya telah menurunkan tim baik dari INAFIS maupun Sat Reskrim untuk menyelidiki secara khusus peristiwa yang yang terjadi di kelurahan Rufei pada Rabu (29/5/2024) sekitar pukul 20.00 WIT tersebut.
Dari hasil penyelidikan pihak Kepolisian Kapolresta mengatakan bahwa peristiwa tersebut murni merupakan musibah.
"Kami sudah dapat hasil sementara yang semuanya menjurus pada musibah, kalau kesengajaan di tempat kejadian perkara (TKP) tidak ada," ujar Kapolresta, Senin (3/6/2024).
Dari hasil penyelidikan dan olah TKP menurut Kapolresta, pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa kompor, tabung gas hingga slang di lokasi kejadian tersebut.
Kapolresta menjelaskan kronologis kejadian yang menyebabkan 8 orang meninggal dunia tersebut terjadi pada hari Rabu (29/5/2024) sekitar pukul 20.00 WIT.
Kejadian berawal bermula dari warga penghuni rumah atas nama Abdul Majid (53) tengah memperbaiki selang tabung gas yang diketahui bocor untuk selanjutnya digunakan untuk memasak.
Namun tiba-tiba saat sedang memperbaiki selang kompor tersebut, tabung gas mengeluarkan semburan api dan langsung membesar.
"Saat perbaiki selang tiba-tiba ada api yang langsung besar dan melahap perabotan rumah tangga serta korban," jelas Kapolresta.
Saat peristiwa terjadi lanjut Kapolresta para korban tengah berkumpul di rumah tersebut.
"Memang para korban sedang berkumpul dan makan bersama di dalam rumah,"imbuhnya.
Kapolresta mengungkapkan, saat peristiwa terjadi para korban dalam kondisi terbakar berlarian untuk meminta pertolongan warga sekitar. Warga yang melihat peristiwa itu langsung melakukan pertolongan dan berusaha memadamkan api.
" Para korban kemudian di evakuasi ke rumah sakit Maleo kampung baru untuk mendapat pertolongan pertama," ujarnya.
Setelah mendapat pertolongan pertama, sebanyak lima korban yang mengalami luka cukup parah kemudian di evakuasi ke RS dr J.P Wanane Km 22 Sorong.
Dari hasil penyelidikan polisi, lanjut Kapolresta kondisi rumah yang sempit menyebabkan para korban mudah terbakar saat gas menyeburkan api.
Kapolresta mengaku peristiwa tersebut murni adalah musibah dan akan diusut secara tuntas oleh pihak kepolisian.
Dalam peristiwa tersebut, Kapolresta mengatakan, pihak Kepolisian telah menerima laporan terkait jumlah korban. Baik itu korban meninggal dunia maupun korban luka.
.
" Dari laporan yang kami terima, sudah delapan orang yang dikabarkan meninggal dunia akibat kejadian dan satu korban dirawat di rumah sakit," katanya.
Pihak kepolisian juga telah mengidentifikasi delapan korban meninggal dunia dan satu korban luka.
" Delapan korban meninggal dunia dan satu korban luka seluruhnya merupakan warga Sulawesi Selatan yang bermukim di Kota Sorong," ungkapnya.
Delapan korban meninggal, masing-masing, Abdul Majid (53), Rohani (56), Nurhayati (50), Wahidah (30), Hipbang (7), Aulia (5), Jarlani (4) dan Rafan (3).
Sementara satu korban selamat atas nama Farhan (8) mengalami luka bakar ringan.
" Korban selamat atas nama Farhan telah bersama keluarganya," tutup Kapolresta.
Editor : Sayied Syech Boften