SORONG, iNewsSorong.id - Dalam tiga hari terakhir beredar cukup masif adanya informasi hoaks terkait kasus penculikan anak untuk di jual organ tubuh.
Imbasnya sejumlah warga melakukan aksi keji dan biadab penganiayaan yang berujung dengan pembakaran hingga korban yang berjenis kelamin perempuan meninggal dunia.
Dalam kasus penganiayaan hingga pembakaran yang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia dan 2 orang mengalami luka bakar tersebut kini sudah ditangani oleh Kepolisian.
Terkait ini Penjabat Wali Kota Sorong George Yarangga, A.Pi. MM menggelar Pertemuan mendadak bersama Forkompinda, Selasa (25/1/2023) pukul 11.40 WIT.
Usai pertemuan, Pj. Walikota Sorong menyampaikan para pelaku penganiayaan menduga korban hendak melakukan penculikan anak. Dan identitas korban masih didalami oleh penyidik.
Akibat tindakan anarkis yang bermula dari kasus pembakaran, kata Pj Walikota, membuat satu orang meninggal, dan 2 orang ikut terbakar pada saat melerai massa.
"1 orang meninggal sempat dilarikan ke RS namun nyawanya tidak tertolong, " kata Pj Walikota dalam siaran persnya yang disampaikan dari Kantor Walikota Sorong.
Kejadian tersebut.
Lebih lanjut, George Yarangga menyapaikan Pemerintah turut berdukacita, atas peristiwa tersebut. Pemerintah menurut George akan memberi bantuan berupa santunan bagi korban. George juga telah memerintahkan jajarannya untuk menindaklanjuti kondisi korban di rumah sakit.
" Untuk mengecek kejadian lebih lanjut, Sekda beserta OPD terkait segera hari ini cek korban di RS, bebaskan biaya pengobatan dan berikan santunan,"ujarnya.
George Yarangga juga mengimbau kepada warga Kota Sorong untuk tidak mudah mempercayai informasi hoaks dan jangan main hakim sendiri dengan kabar yang belum jelas informasinya.
Sementara itu Kapolres Sorong Kota, Kombes Pol Happy Perdana Yudianto mengatakan memang benar akhir-akhir ini banyak isu penculikan anak. Informasi tersebut menurut Happy adalah informasi hoaks.
" Pihak kepolisian sudah di kroscek ternyata tidak benar hanya hoaks," tegasnya.
Sampai saat ini, lanjut Happy tidak ada laporan penculikan anak yang masuk. Dirinya menghimbau bagi masyarakat agar tidak main hakim sendiri.
"Serahkan ke kepolisian, dan jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi. masyarakat diharapkan untuk tetap waspada, tidak usah resah/khawatir karena kepolisian rutin melaksanakan patroli di sekolah - sekolah demi keamanan siswa. Kami himbauan juga kepada orang tua untuk waspada. Kejadian hari ini, kepolisian akan melakukan tindakan hukum bagi para pelaku pembakaran, nama-nama pelaku sudah ada sementara pengejaran, "pinta Kombes Pol Happy.
Dikatakannya dalam aksi amuk massa yang menewaskan seorang wanita paruh baya, ada 2-3 orang sedang dalam pengejaran pihak Kepolisian. Pihaknya fokus pada pelaku penyiraman dan pematik api.
"Isu hoaks penculikan anak sudah diperintahkan untuk sampaikan ke masyarakat melalui Kapolsek, babinkamtibmas," tuturnya.
Ditambahkannya pada saat kejadian personil yang ada sangat terbatas, sehingga mengakibatkan kejadian tersebut terjadi dan massa terlalu banyak.
"Senjata api tidak dapat digunakan sembarangan, karena ada protap yang berlaku, " tutupnya.
Editor : Sayied Syech Boften