Masyarakat dan Pelajar di Kaimana Kecewa Dicuekin Wakil Presiden Ma'ruf Amin

KAIMANA, inewsSorong.id - Masyarakat Kaimana, Papua Barat, merasa kecewa lantaran tidak disapa oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat, selama dua hari yakni dari tanggal 30 November sampai 1 Desember 2022. 

Dimana mulai dari Bandara Utarum Kaimana sampai dengan Taman Kota, Wakil Presiden beserta rombongan melalui jalur dengan tak pernah membuka kaca mobil untuk menyapa masyarakat Kaimana.

Baca Juga

Berkunjung ke Kota Sorong, Ini Agenda Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin

Tidak hanya masyarakat, sejumlah pelajar di Kabupaten Kaimana juga merasa kecewa karena tidak bisa melihat wajah orang nomor dua di Republik Indonesia dari dekat. 

"Kami ingin lihat wajah bapak Wakil Presiden, karena selama ini kami hanya lihat di TV. Padahal kami sudah tunggu dari jam 11 siang berharap Wakil Presiden buka kaca jendela mobil dan menyapa kami, tapi itu tidak dilakukan," ungkap para siswa dengan raut wajah penuh kecewa.

Menurut masyarakat dan para siswa, kedatangan Wapres Republik Indonesia Ma'ruf Amin sangat berbeda dengan kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kaimana beberapa waktu lalu. 

Baca Juga

Wakil Presiden Launching Gedung Food Court UMKM Kaimana

Dimana saat kedatangan Presiden RI pada tahun 2019 lalu, mampu membuat masyarakat Kaimana merasa nyaman dan bahagia akan kehadirannya. Presiden bersama Ibu Negara dengan sangat ramah menyapa masyarakat dan para pelajar di Kaimana. 

Hal senada disampaikan oleh sejumlah mama-mama di pasar. Menurut mereka, Wakil Presiden pada saat kunjungan harusnya perlu menyapa masyarakat, bukan hanya duduk di dalam mobil dan melambaikan tangan dengan kaca tertutup.

"Penantian kami sia-sia karena tidak disapa oleh Wapres, setidaknya harus buka jendela dan melambaikan tangan saja sudah cukup," ujar mama-mama di Kaimana. 

Padahal sesuai agenda Wakil Presiden yang tertera dalam randown acara, ada satu jadwal dimana Wapres mengapa masyarakat. Namun sayangnya, hal itu tidak dilakukan bahkan pagar betis yang dilakukan oleh masyarakat hanyalah pelengkap.

Editor : Chanry Suripatty