Klarifikasi Tegas Kepala Distrik Sunook: Pernyataan Saya di Media Disalahartikan

IMANUEL JEERO
Kepala Distrik Sunook, Kabupaten Sorong, Melkior Maas foto bersama dengan warga setempat. [IST]

 

SORONG KOTA, iNewssorongraya.id – Kepala Distrik Sunook, Kabupaten Sorong, Melkior Maas, akhirnya angkat bicara dan memberikan klarifikasi resmi atas pemberitaan salah satu media daring yang dinilainya keliru dan menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa pernyataannya tidak pernah bermaksud menantang, menyinggung, atau menentang pihak mana pun, termasuk pemerintah daerah tetangga, aparat keamanan, maupun pimpinan di atasnya.

“Saya ingin tegaskan bahwa pernyataan saya yang beredar sebelumnya telah salah ditulis dalam pemberitaan. Ada bagian yang bukan merupakan maksud dan konteks ucapan saya sebenarnya. Karena itu saya sampaikan klarifikasi ini supaya semua pihak tahu bahwa yang saya maksud adalah menjaga keamanan bersama, bukan menimbulkan konflik,” ujar Melkior di Sorong, Senin (6/10/2025).

Menurutnya, inti dari seluruh pernyataannya adalah ajakan memperkuat koordinasi dan komunikasi antarwilayah, terutama dalam pelaksanaan operasi keamanan di perbatasan administratif.

“Saya tidak pernah memerintahkan siapa pun, apalagi bupati dari kabupaten lain. Kalimat saya sebenarnya adalah agar antar daerah saling berkoordinasi supaya tidak ada operasi keamanan yang salah sasaran dan tidak ada warga yang dirugikan,” jelasnya.

Melkior mengaku prihatin karena pernyataannya saat itu disampaikan dalam konteks keprihatinan terhadap rumah warga yang rusak di wilayah Distrik Snok. Namun, sebagian media menulis pernyataannya secara tidak utuh sehingga menimbulkan tafsir berbeda.

“Tidak ada unsur emosi, tidak ada niat menantang. Yang terjadi hanyalah salah penulisan dan salah kutip dalam pemberitaan. Karena itu saya minta supaya hal ini jangan diperpanjang,” katanya.

Ia juga menolak adanya kalimat “permohonan maaf” dalam pemberitaan karena dapat memberi kesan seolah dirinya melakukan pelanggaran serius terhadap atasan.

“Saya sudah bilang, jangan ada kalimat ‘permohonan maaf’. Kalau ditulis begitu, bisa diartikan bahwa saya menentang atasan saya. Padahal maksud saya hanya mengingatkan agar kita semua bekerja sama dengan baik untuk melindungi rakyat,” tegas Melkior Maas.

Dalam kesempatan itu, Melkior turut menyoroti pentingnya ketelitian media dalam menulis berita agar tidak menimbulkan fitnah atau kesalahpahaman di masyarakat.

“Saya hormati tugas wartawan, tapi saya minta supaya ke depan penulisan berita dilakukan dengan hati-hati. Satu kata yang salah bisa menimbulkan kegaduhan dan mengganggu hubungan baik antar pemerintah dan aparat di daerah,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tanggung jawab moralnya sebagai pemimpin distrik adalah melindungi masyarakat tanpa mengabaikan peran aparat keamanan.

“Saya ini kepala distrik. Tugas saya melindungi rakyat di Snok. Kalau ada operasi atau tindakan yang berdampak pada masyarakat, tentu saya harus bicara. Tapi saya juga menghargai aparat keamanan dan semua pimpinan daerah lain. Jadi jangan salah tafsir,” katanya menegaskan.

Terkait operasi aparat di tiga kampung—Dastri, Masos, dan Bowool—yang sempat berdampak pada warga, Melkior menyebut peristiwa itu sebagai pelajaran bersama agar ke depan operasi keamanan dilakukan dengan perencanaan dan koordinasi yang baik.

“Kita semua belajar dari situ. Jangan sampai operasi keamanan yang niatnya baik justru membuat masyarakat takut. Sekarang saatnya duduk bersama, bukan saling menyalahkan,” ujarnya.

Melkior menambahkan bahwa hubungan antara pemerintah Distrik Sunook, TNI-Polri, dan Pemerintah Kabupaten Sorong kini sudah kembali harmonis.

“Kami sudah berkomunikasi dengan Dandim dan Kapolres. Kami sepakat bahwa setiap langkah keamanan ke depan harus melalui koordinasi resmi. Tidak boleh ada operasi mendadak tanpa pemberitahuan,” jelasnya.

Ia mengimbau warga agar tidak mudah mempercayai informasi yang belum diverifikasi.

“Saya minta warga jangan sebar-sebar potongan kalimat atau berita yang belum tentu benar. Itu bisa memperkeruh suasana dan menimbulkan fitnah. Mari bantu pemerintah menjaga kedamaian,” ujarnya dengan nada serius.

Melkior juga menegaskan bahwa Distrik Snok tidak pernah menolak kehadiran aparat keamanan.

“Kami hanya ingin agar pelaksanaan tugas mereka di lapangan dilakukan dengan koordinasi yang baik supaya tidak ada salah paham dan tidak ada warga yang jadi korban,” katanya.

Ia mengingatkan pentingnya menjaga persaudaraan antar kabupaten di Papua Barat Daya, termasuk Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, dan Tambrauw.

“Kita semua saudara, satu tanah, satu masyarakat adat. Jangan biarkan salah tulis atau salah tafsir memecah persaudaraan kita,” ujar Melkior.

Menurutnya, peristiwa ini menjadi momentum reflektif bagi para pejabat dan tokoh masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan publik.

“Satu kalimat yang tidak tepat bisa menimbulkan gejolak besar. Saya ajak semua pejabat agar setiap pernyataan dikontrol supaya tidak disalahartikan,” jelasnya.

Di akhir klarifikasinya, Melkior menegaskan kembali komitmennya untuk berdiri bersama rakyat tanpa mengabaikan peran aparat keamanan.

“Saya berdiri untuk rakyat saya, tapi bukan berarti saya menentang aparat. Justru saya ingin kita bekerja bersama demi keamanan rakyat Sunook dan Papua Barat Daya secara keseluruhan,” tegasnya.

Ia pun menutup dengan ajakan damai:

“Saya mohon, hentikan kesalahpahaman ini. Mari kita jaga keamanan, kedamaian, dan kerja sama antar daerah. Kita ini satu Papua Barat Daya, satu tanah, satu hati, dan satu tujuan membangun untuk kesejahteraan rakyat,” pungkas Kepala Distrik Sunook, Melkior Maas.

Editor : Chanry Suripatty

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network