KLASUAT, iNewssorongraya.id – Rapat Kerja (Raker) I Dewan Adat Sub Suku Moi Kilin resmi ditutup di Kampung Klasuat, Distrik Klayili, Kabupaten Sorong, Jumat (26/9/2025). Selama tiga hari, kegiatan ini berlangsung penuh antusiasme dan diikuti ratusan warga adat dari 22 marga yang tersebar di delapan kampung Distrik Klayili.
Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat Daya, Mesak Mambraku, mengaku lega bisa hadir langsung meski harus menempuh perjalanan yang rumit.
“Medannya sulit, hanya berbekal petunjuk melalui ponsel, tapi saya bersama staf tetap nekat agar bisa bertemu masyarakat adat di Klasuat,” kata Mesak.
Kehadirannya mendapat sambutan meriah dan pujian dari Ketua Dewan Adat Moi Tujuh Wilayah, Pdt. P. Sapisa, S.Th. Ia menilai komitmen tersebut mencerminkan kepedulian MRP terhadap masyarakat adat.
Di sela acara penutupan, Mesak yang juga Sekretaris DAS Betkaf Raja Ampat menegaskan bahwa hasil Raker menjadi pegangan penting bagi MRP.
“Dokumen aturan adat yang dirumuskan ini sakral. Itu akan menjadi dasar kami di MRP dalam menjalankan tugas sebagai representasi orang Papua di tanahnya sendiri,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Mesak juga meminta panitia menyerahkan dokumen resmi hasil perumusan adat kepada MRP agar dapat diintegrasikan dalam kerja-kerja kelembagaan.
Sebelumnya diberitakan, acara raker dan sosialisasi adat ini dibuka oleh Plt Asisten III Setda Sorong, L. Salamala, yang hadir mewakili Bupati Johny Kamuru. Ia tidak hanya membuka acara, tetapi juga berdialog dengan masyarakat mengenai implementasi Perda Kabupaten Sorong Nomor 10 Tahun 2017 tentang pengakuan masyarakat hukum adat.
Ketua Ikatan Keluarga Besar Su (IKBS) se-Sorong Raya, Christofel Su, menilai Raker Moi Kilin sebagai momentum bersejarah.
“Kegiatan ini bukan hanya forum adat, tetapi wadah strategis melahirkan keputusan bersama yang akan dipatuhi secara kolektif,” kata Christofel.
Ia menambahkan, keberlangsungan acara tanpa hujan diyakini sebagai bentuk perlindungan Tuhan.
“Karena ini acara adat orang Moi, maka sejak kemarin sampai hari ini Klasuat tidak diguyur hujan. Itu semua berkat penyertaan Tuhan,” ungkapnya.
Raker Dewan Adat Sub Suku Moi Kilin di Klasuat diyakini akan memperkuat identitas budaya, memperkokoh posisi masyarakat adat dalam pembangunan, sekaligus menjadi warisan leluhur yang dijaga generasi mendatang.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait