Kerusuhan Elelim: Ratusan Warga Mengungsi, Polisi Fokus Pulihkan Situasi Keamanan di Yalimo

CHANRY SURIPATTY
Aparat Kepolisian Polres Yalimo melakukan pengamanan proses evakuasi ratusan warga dari Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, pascakerusuhan. [INSERT FOTO : Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Cahyo Sukarnito]

 

ELELIM, iNewssorongraya.id – Pascakericuhan yang terjadi di Distrik Elelim, ibu kota Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan pada Selasa, 16 September 2025, ratusan warga memilih mengungsi demi mencari perlindungan. Sebagian warga bahkan keluar dari Yalimo untuk sementara waktu.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Cahyo Sukarnito, menjelaskan bahwa hingga saat ini tercatat 350 orang masih bertahan di Polres Yalimo, sementara 35 kepala keluarga menyeberang ke Polres Jayawijaya. Puluhan lainnya menyebar di beberapa pos keamanan terdekat.

“Data yang kami peroleh hingga kini terdapat 350 orang masih bertahan di Polres Yalimo, lalu sebanyak 35 kepala keluarga di Polres Jayawijaya dan puluhan warga menyebar di pos keamanan setempat,” ungkap Cahyo, Rabu (17/9/2025).

Kericuhan tersebut juga mengakibatkan kerugian material yang cukup besar. Menurut data Polda Papua, 30 bangunan hangus terbakar, terdiri dari rumah warga, kios, serta mess perwira Polres Yalimo. Selain itu, puluhan kendaraan, termasuk mobil logistik, ikut musnah dilalap api.

Cahyo menambahkan, aparat juga mengantisipasi ancaman terputusnya jembatan penghubung Trans Papua, karena adanya potensi gangguan dari kelompok tertentu yang tidak menginginkan distribusi logistik bahan makanan maupun pergeseran pasukan.

Bentrok di Elelim juga memakan korban luka. Sebanyak 5 aparat keamanan TNI-Polri mengalami luka-luka, sementara 18 warga sipil dirawat di RSUD Yalimo, RSUD Wamena, dan RS Bhayangkara Jayapura.

Di antara korban terdapat seorang bayi berusia 3 bulan yang sempat mengalami hipotermia dan dehidrasi. Bayi tersebut diselamatkan warga setelah ibunya tercebur ke sungai ketika berusaha melarikan diri dari kerusuhan.

“Di RS Bhayangkara terdapat 7 korban, salah satunya bayi berusia 3 bulan yang mengalami hipotermia dan dehidrasi setelah diselamatkan dari sungai. Sang ibu dan bayinya basah kuyup saat menyelamatkan diri,” jelas Cahyo.

Untuk menstabilkan kondisi, Polda Papua telah mengirimkan empat satuan setingkat pleton (SST), terdiri dari 2 SST Brimob Jayawijaya dan 2 SST Brimob Polda Papua. Aparat kini bekerja sama dengan pemerintah daerah, tokoh adat, agama, perempuan, dan pemuda guna meredam potensi konflik lanjutan.

“Aparat keamanan bersama pemerintah terus berkolaborasi dengan tokoh adat, agama, perempuan, dan pemuda mencegah agar potensi konflik di Yalimo tak meluas. Sampai saat ini, situasi di Yalimo mulai pulih,” ujar Cahyo.

Kerusuhan di Elelim dipicu dugaan ucapan rasis seorang siswa terhadap temannya di sekolah. Peristiwa ini memicu ketegangan antar siswa, yang kemudian merembet ke masyarakat sekitar.

“Ucapan ini memicu reaksi negatif dari beberapa siswa yang kemudian melakukan pemukulan terhadap AB. Bahkan, guru yang berusaha melerai turut menjadi sasaran,” ungkap Cahyo.

Kondisi semakin memburuk ketika massa menyerang dan membakar kios yang diduga milik orang tua siswa AB. Api kemudian merembet hingga ke mess perwira dan asrama Polres Yalimo.

 

Editor : Hanny Wijaya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network