WAISAI, iNewssorongraya.id – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Satuan Tugas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menegaskan komitmennya mempercepat pelaksanaan program strategis nasional di Kabupaten Raja Ampat. Wakil Gubernur Papua Barat Daya sekaligus Ketua Satgas MBG, Ahmad Nausrau, memimpin langsung monitoring dan evaluasi di Waisai, Kamis (4/9/2025).
“Monitoring ini penting untuk memastikan sejauh mana pemerintah daerah menjalankan program MBG yang menjadi salah satu prioritas nasional,” tegas Ahmad Nausrau.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Wagub didampingi Staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekubang) Dr. George Yarangga, Kepala Dinas P2KP Absalom Solossa, serta Kepala Biro Perekonomian Daerah Eksan Musa’ad. Rombongan diterima Bupati dan Sekda Raja Ampat bersama jajaran Forkopimda.
Hasil evaluasi menunjukkan, Kabupaten Raja Ampat telah membentuk tim yang menyiapkan lahan pembangunan tiga dapur khusus. Lokasi pembangunan akan ditentukan langsung oleh Bupati, apakah dipusatkan di Kota Waisai atau di wilayah lain.
“Di Raja Ampat sudah terbentuk tim yang menyiapkan lahan untuk pembangunan tiga dapur khusus. Penentuan lokasi akan ditetapkan oleh Bupati,” jelas Nausrau.
Satgas MBG mencatat saat ini baru tersedia satu dapur khusus di Kota Sorong. Sementara dapur mitra yang beroperasi terdiri atas tujuh unit di Kota Sorong, tiga di Kabupaten Sorong, satu di Sorong Selatan, dan tiga di Raja Ampat. Namun, dua dapur mitra di Raja Ampat masih ditangguhkan karena belum memenuhi standar teknis.
Menurut Nausrau yang juga mantan Ketua MUI Papua Barat, pembangunan tiga dapur baru di Raja Ampat akan didanai melalui APBN. “Semua akan dibangun dari nol sesuai desain yang sudah direncanakan,” ujarnya.
Selain soal pembangunan, evaluasi juga menyoroti kendala rantai pasok. Sejumlah dapur di Kota Sorong disebut mengalami kesulitan memperoleh bahan pangan.
“Untuk jangka pendek, pasokan masih bisa didatangkan dari luar daerah. Tapi ke depan kita harus memperkuat ketersediaan pangan lokal agar program MBG berjalan berkelanjutan,” kata Nausrau.
Wagub menegaskan, Satgas MBG bukan sekadar program teknis, tetapi juga komitmen moral pemerintah dalam menjamin akses gizi anak-anak di Papua Barat Daya.
“Satgas MBG akan menjadi motor penggerak dalam melaksanakan Astacita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam penyusunan rencana kerja, koordinasi lintas kabupaten/kota, hingga supervisi teknis,” ungkapnya.
Ia menambahkan, rapat koordinasi dan evaluasi di Raja Ampat merupakan bukti nyata komitmen Papua Barat Daya membangun generasi sehat dan tangguh sejak dini.
“Di tengah berbagai tantangan, program Makan Bergizi Gratis tetap diupayakan berjalan adil, merata, dan berkualitas agar anak-anak di Papua Barat Daya mendapat akses makanan bergizi secara gratis dan berkelanjutan,” tutup Nausrau.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait