SORONG, iNewssorongraya.id – Upaya penyelundupan puluhan satwa liar dilindungi berhasil digagalkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat Daya di Pelabuhan Sorong, Jumat (22/8/2025) malam. Satwa endemik asal Papua tersebut rencananya akan dibawa keluar daerah tanpa dokumen resmi.
Informasi keberhasilan operasi ini awalnya mencuat melalui unggahan di media sosial Facebook oleh akun bernama Hormes (Omes). Dalam videonya, Hormes mengungkapkan bahwa satwa-satwa khas Papua itu diamankan saat hendak dikirim keluar daerah, namun hingga kini tidak ada pihak yang mengaku sebagai pemiliknya.
“Tadi saya berkomunikasi dengan teman-teman di BBKSDA Papua Barat Daya. Mereka menyampaikan malam ini mereka berhasil menggagalkan pengiriman satwa liar endemik Papua yang dicuri untuk dibawa ke luar Papua,” ujar Hormes dalam video yang diunggahnya.
Satwa yang Diamankan
Berdasarkan dokumentasi yang beredar, satwa-satwa yang berhasil diamankan BBKSDA antara lain:
- 12 ekor Burung Cenderawasih Merah
- 6 ekor Burung Cenderawasih Botak (Wilson)
- 1 ekor Kakatua Raja
- 1 ekor Kakatua Putih
- 2 anak Burung Kasuari Papua
- 1 ekor Ular Sanca Bulan
Seluruh hewan tersebut masuk dalam kategori satwa dilindungi dan tidak boleh diperdagangkan secara bebas.
Seruan Perketat Pengawasan
Hormes menyatakan keprihatinannya atas maraknya praktik penyelundupan satwa endemik Papua. Ia menekankan perlunya langkah konkret dari pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan.
“Satwa endemik seperti Cenderawasih Merah dan Cenderawasih Wilson harus benar-benar dijaga dan diawasi, agar tidak punah dan hanya tinggal nama belaka,” tegasnya.
Menurutnya, enam provinsi di Tanah Papua perlu bersinergi dalam mencegah praktik perdagangan ilegal yang sering memanfaatkan modus wisatawan sebagai kurir satwa.
BBKSDA Masih Bungkam
Hingga berita ini diturunkan, pihak BBKSDA Papua Barat Daya belum memberikan keterangan resmi terkait penanganan hukum atas kasus penyelundupan ini. Belum jelas pula apakah ada pelaku yang berhasil diamankan bersama dengan satwa-satwa tersebut.
Fenomena penyelundupan satwa liar di Papua bukan kali pertama terjadi. Modus serupa kerap dilakukan dengan tujuan bisnis, mengingat satwa endemik Papua memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar gelap internasional.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait