Kebaya Bercerita 2025: Diplomasi Budaya di Taman Arca, Kebanggaan Nusantara di Mata Dunia

STEVANI GLORIA
Malam Kebaya Bercerita 2025.[IST]

 

JAKARTA, iNewssorongraya.id – Taman Arca, Museum Nasional Indonesia, Kamis malam (14/8/2025), berubah menjadi panggung keanggunan, diplomasi budaya, dan penghormatan sejarah. Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) bersama Himpunan Ratna Busana dan Kementerian Kebudayaan RI menggelar Peringatan Hari Kebaya Nasional 2025 bertema Kebaya Bercerita, yang memadukan unsur seni, sejarah, dan diplomasi internasional.

Sebagai federasi organisasi perempuan tertua di Indonesia, KOWANI—yang menaungi 129 organisasi sejak berdiri tahun 1928—kembali menegaskan komitmennya memperjuangkan pemberdayaan perempuan, pelestarian budaya, pendidikan, hingga kesehatan. Perayaan ini menjadi bukti konsistensi perjuangan itu, sekaligus momentum strategis menyuarakan kebaya sebagai identitas bangsa di panggung dunia.

 

Dukungan Penuh & Diplomasi Budaya

Acara ini mendapat dukungan penuh dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Kebudayaan, Sarinah, Kompas Gramedia, Lungsin, Mustika Ratu, Yayasan Puteri Indonesia, komunitas pengusung kebaya ke UNESCO, dan Perhimpunan Kebayaku. Para duta besar negara-negara Asia Tenggara—yang bersama Indonesia memperjuangkan kebaya ke UNESCO—juga hadir memberikan dukungan.

Kebaya adalah jati diri bangsa yang harus dijaga lintas generasi,” tegas Ketua Umum KOWANI, Ny. Nannie Hadi Tjahjanto, S.H., dalam sambutannya.

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menegaskan bahwa kebaya kini resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda Dunia UNESCO setelah ditetapkan pada 4 Desember 2024 di Asunción, Paraguay. Pengakuan ini lahir dari kerja sama lima negara Asia Tenggara: Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand. “Kebaya adalah simbol persatuan dan identitas budaya kawasan,” ujarnya.

 

Menghormati Perempuan Berkebaya dari Masa ke Masa

Acara diawali dengan pameran koleksi kebaya para Ibu Negara RI dari masa ke masa di Ruang Arca Rotunda, diiringi musik instrumental yang elegan. Glory Oyong, Corporate Communications Director Kompas Gramedia, memandu jalannya acara yang dibuka dengan video “Kebaya Bercerita” dan doa lintas agama.

Salah satu momen emosional adalah monolog “Perempuan Berkebaya” oleh Jessica Purboyo, yang menampilkan kisah perjuangan perempuan Indonesia menjaga martabat bangsa melalui kebaya.

Puncak malam ditandai dengan penganugerahan Ikon Pelestari Kebaya kepada tujuh tokoh perempuan Indonesia:

  • Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri
  • Fatmawati Soekarno
  • Siti Hartinah Soeharto (Tien Soeharto)
  • Hasri Ainun Habibie
  • Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid
  • Kristiani Herawati Yudhoyono (Ani Yudhoyono)
  • Iriana Joko Widodo

Penghargaan diserahkan langsung oleh Pendamping Wakil Presiden RI sekaligus Penasehat KOWANI, Ibu Silvi Gibran Rakabuming, didampingi Ny. Nannie Hadi Tjahjanto dan Ibu Grace Fadli Zon.

 

Parade Kebaya Nusantara: Pesan Bhinneka Tunggal Ika

Sebagai penutup, Parade Kebaya & Sanggul Nusantara Lintas Generasi memukau hadirin dengan menampilkan busana dari 38 provinsi karya anak bangsa. Setiap kebaya dan sanggul memancarkan ciri khas daerah, menyatukan keragaman dalam satu panggung bertema Bhinneka Tunggal Ika.

Perayaan ini tidak hanya menjadi bagian dari Hari Kebaya Nasional ke-2, tetapi juga mengiringi HUT RI ke-80 dan menjadi batu loncatan menuju 100 tahun KOWANI pada 2028. “Ini adalah estafet sejarah menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Ny. Nannie Hadi Tjahjanto.

 

Editor : Chanry Suripatty

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network