Mettu Dwaramuri: Inspirasi Sepak Bola dari Pulau Doom untuk Indonesia

CHANRY SURIPATTY
Legenda Sepak Bola Persipura, Marthen Mettusala Dwaramuri, atau yang lebih dikenal sebagai Mettu Dwaramuri. [FOTO : IST]

 

SORONG, iNewssorongraya.id – Di balik gemerlap nama besar Persipura Jayapura, ada sosok yang konsisten menjaga nyala semangat di ruang ganti dan lapangan hijau: Marthen Mettusala Dwaramuri, atau yang lebih dikenal sebagai Mettu Dwaramuri. Lahir di Pulau Doom, Sorong, Papua Barat Daya, Mettu adalah contoh nyata bagaimana ketekunan, cinta daerah, dan loyalitas dapat membentuk seorang legenda.

Sebagai putra kelahiran Doom Papua Barat Daya, Mettu memulai langkahnya dalam dunia sepak bola dari lingkungan lokal yang sederhana namun penuh semangat. Di usia 17 tahun, ia membela Remaja Bhayangkara Club (RBC) Deplat Base G, sebelum akhirnya lolos seleksi Persipura Yunior untuk ajang Suratin Cup. Namanya mulai dikenal setelah turut serta dalam tur ke India bersama Tim PSSI Junior.

“Saat itu, bermain ke luar negeri adalah mimpi besar. Tapi lewat kerja keras, saya dan teman-teman bisa sampai ke India mewakili Indonesia,” kenang Mettu.

Momen Emas Bersama Persipura

Setelah menunjukkan performa solid, Mettu bergabung dengan Persipura Jayapura senior pasca 1976. Meski awalnya berposisi sebagai stoper, ia bertransformasi menjadi gelandang kiri yang penting bagi tim. Salah satu puncak kariernya adalah membawa Persipura menjuarai Perserikatan 1979 dan mengantarkan tim ke Divisi Utama, usai mengalahkan Persipal Palu.

Tak hanya di level klub, Mettu juga pernah dipercaya mengenakan seragam Timnas Indonesia untuk Coca Cola Cup di Dhaka, Bangladesh, membuktikan kualitasnya di level internasional. Ia juga pernah tergabung dalam tim muda PSSI Banteng ketika masih menempuh pendidikan di Ragunan, bersama nama-nama seperti Zulham Efendi dan Rismanto.

“Roh Tim” di Balik Sukses Persipura

Namun kisah Mettu tidak berhenti sebagai pemain. Sejak 2002, ia menjabat asisten pelatih Persipura Jayapura, mendampingi pelatih-pelatih legendaris seperti Rahmad Darmawan dan Jacksen F. Tiago, serta berkontribusi dalam raihan gelar Liga Indonesia 2005 dan tiga kali juara Liga Super Indonesia.

Dikenal sebagai sosok yang penuh empati, Mettu dianggap sebagai "penjaga ruh" Persipura.

“Saya bukan hanya pelatih. Saya harus mengerti isi hati anak-anak. Kalau mereka sedang susah, saya yang pertama tahu,” ucapnya.

Pada Juni 2017, Mettu dipercaya menjadi pelatih interim bersama Alan Haviludin setelah mundurnya Lestiadi Lo. Mereka sukses memimpin tim meraih kemenangan pada laga krusial, menegaskan kapasitas Mettu bukan hanya sebagai pendamping, melainkan juga pemimpin.

Terus Belajar dan Mengabdi

Meski sempat terbentur regulasi lisensi, Mettu tidak berhenti. Ia menyelesaikan lisensi AFC C pada 2018, bersama para mantan pemain Persipura lainnya seperti Ortizan Solossa dan Ridwan Bauw. Kini, Mettu sempat mengabdikan dirinya sebagai pelatih kepala tim sepakbola Pra PON dan PON  Papua Barat, membina generasi muda berbakat dari kampung halamannya.

Jejak Karier Mettu Dwaramuri:

  • 1970-an awal: Bermain untuk RBC dan Persipura Yunior
  • 1976–1980-an: Gelandang kiri Persipura senior, juara Perserikatan 1979
  • 2002–2017: Asisten pelatih Persipura
  • 2017: Pelatih interim Persipura
  • 2018: Raih lisensi AFC C
  • 2019–2020: Pelatih kepala tim Pra PON / PON Papua Barat

Warisan Sepak Bola Tanah Papua

Mettu Dwaramuri bukan hanya legenda lokal, tapi juga simbol perjuangan dan dedikasi putra kelahiran Doom Papua Barat Daya terhadap kemajuan sepak bola nasional. Ia menempatkan kepentingan pemain muda, daerah, dan klub di atas ambisi pribadi.

“Sepak bola Papua itu soal hati. Selama hati ini masih menyala, saya akan terus mengabdi,” tegasnya.

 

Karir Panjang dan Panutan Generasi Muda
Karier panjang dan menginspirasi dari Mettu Dwaramuri membuktikan bahwa seorang putra daerah bisa memberi dampak besar bagi sepak bola nasional. Mulai dari Pulau Doom hingga panggung nasional, kisahnya layak menjadi panutan generasi muda Papua Barat Daya yang ingin menggapai mimpi melalui sepak bola.

 

 

 

Editor : Hanny Wijaya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network