TELUK BINTUNI, iNewssorongraya.id – Kepolisian Republik Indonesia secara resmi menutup Operasi SAR pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun, yang hilang sejak Desember 2024 di Sungai Rawara, Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat. Operasi yang berlangsung selama hampir dua minggu dengan sandi "Alpha Bravo Moskona 2025" ini ditutup melalui apel konsolidasi di Lapangan Mapolres Kampung Iguriji, Kamis (1/5/2025), dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir.
Operasi pencarian ini merupakan salah satu misi kemanusiaan terbesar yang pernah dilakukan di Papua Barat, melibatkan 510 personel gabungan dari Polri, TNI, Basarnas, serta unsur instansi lainnya. Mereka menyisir zona hijau, kuning, dan merah yang mencakup area ekstrem dengan arus sungai deras, medan berbukit, serta potensi gangguan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).
“Ini adalah bentuk cinta institusi kepada anggotanya dan wujud tanggung jawab moral terhadap keluarga yang terus menunggu,” ujar Irjen Pol Isir dalam konferensi pers di Gedung Andriano Ananta, Polres Teluk Bintuni.
Menurutnya, hasil rekonstruksi menunjukkan bahwa Iptu Tomi hanyut saat mencoba menyeberangi sungai bersama delapan rekannya. Delapan orang selamat, namun Tomi tidak berhasil mencapai tepian. Meskipun pencarian intensif dilakukan melalui jalur darat dan perairan dengan bantuan teknologi, hingga kini tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan Iptu Tomi.
Kepala Operasi Alpha Bravo Moskona 2025, Brigjen Pol Gatot Mangkurat Putra, menyebutkan tantangan berat yang dihadapi tim di lapangan. Mulai dari cuaca buruk, vegetasi lebat, hingga keterbatasan peralatan dan gangguan komunikasi memperumit pelaksanaan tugas.
Dalam konferensi pers penutupan operasi, hadir pula Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy, Kepala Kantor SAR Papua Barat Yefri Sabaruddin, perwakilan Komnas HAM Papua Barat Frits Ramanday, serta keluarga besar Iptu Tomi Marbun. Suasana haru dan penuh solidaritas mengiringi kegiatan tersebut.
“Kami akan tetap menjalin komunikasi dan kerja sama dengan masyarakat di sepanjang aliran Sungai Rawara. Bila ditemukan tanda-tanda keberadaan, mohon segera disampaikan kepada aparat,” tambah Kapolda.
Dari pihak keluarga, tampak hadir orang tua, istri, serta mertua Iptu Tomi yang tetap menunjukkan ketegaran meski harapan mulai memudar. Kepolisian pun mengimbau masyarakat agar bijak dalam menyikapi informasi dan tidak menyebarkan berita yang belum terverifikasi.
Usai penutupan, seluruh pasukan SAR ditarik dari wilayah operasi. Personel Mabes Polri kembali ke Manokwari dan selanjutnya akan bertolak ke Jakarta.
Penutupan operasi ini menjadi simbol penghormatan Polri atas pengabdian Iptu Tomi Marbun, sekaligus pengingat akan dedikasi aparat yang bertugas di medan sulit demi menjaga keamanan dan kemanusiaan.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait