KOTA SORONG,iNewssorongraya.id – Ketua Harian Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat Daya, Frangky Umpain, serta Ketua BP3OKP Papua Barat Daya, Drs. Otto Ihalauw, menanggapi penolakan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam diskusi Mimbar Aspirasi Santai (MAS) di Hotel Belagri, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (22/5/2025).
Dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis.
Dalam forum yang dihadiri 35 peserta dari berbagai elemen masyarakat, Frangky Umpain menegaskan komitmen LMA untuk mengawal program tersebut demi kesejahteraan masyarakat Papua. Ia menyoroti pentingnya sosialisasi intensif guna menghindari kesalahpahaman terkait tujuan program, terutama dalam upaya menekan angka stunting di wilayah tersebut.
Ketua Harian Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat Daya, Frangky Umpain.
"Sebagai bagian dari masyarakat adat, kami mendukung penuh kebijakan pemerintah yang memprioritaskan kesejahteraan masyarakat Papua. Program ini sangat penting untuk memastikan generasi Papua tumbuh sehat dan berdaya saing," ujar Frangky Umpain.
Senada dengan Frangky, Ketua BP3OKP Papua Barat Daya, Drs. Otto Ihalauw, menegaskan bahwa pihaknya akan memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program MBG agar berjalan transparan dan tepat sasaran. Menurutnya, kekhawatiran masyarakat harus disikapi dengan dialog terbuka, bukan penolakan sepihak.
Ketua BP3OKP Papua Barat Daya, Drs. Otto Ihalauw.
"Kami memahami ada kekhawatiran, tetapi kami memastikan bahwa MBG adalah program dengan tujuan baik. Dengan pengawasan ketat dan transparansi, kami yakin program ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Papua Barat Daya," kata Otto Ihalauw.
Ia juga mengusulkan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk mengawasi distribusi bahan pangan dan memastikan program berjalan efektif.
Dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis [MBG].
Sementara itu, Dandim 1802/Sorong, Letkol Czi Angga Wijaya, S.IP., M.A., menegaskan dukungan TNI dalam pelaksanaan MBG melalui pembangunan dapur sehat berbasis komunitas lokal. Menurutnya, program ini merupakan langkah konkret menuju generasi emas 2045 yang sehat dan produktif.
Diskusi ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang membahas mekanisme distribusi, transparansi anggaran, dan perlindungan anak-anak dari penyalahgunaan zat berbahaya. Para tokoh adat dan pemerintah sepakat bersinergi dalam menyukseskan Program MBG demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua Barat Daya secara berkelanjutan.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait