Dituding Tak Sah, Ronald Konjol Tantang DAP Versi Manawir Yarangga Untuk Rekonsiliasi

STEVANI GLORIA
Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay,George R. Konjol. (FOTO: iNewsSorong.id - GK)

 

SORONG, iNewssorongraya.id – Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberai, Ronald Konjol, dengan tegas membantah tudingan ketidakabsahan kepemimpinannya yang dilontarkan oleh DAP versi Manawir Yarangga. Ia menantang kubu Yarangga untuk membuktikan legitimasi mereka serta mengajak rekonsiliasi demi menyatukan kembali Dewan Adat Papua yang kini terpecah.

Ronald menegaskan bahwa kepemimpinannya memiliki dasar yang sah berdasarkan Musyawarah Besar (Mubes) DAP yang digelar pada 5-6 Oktober 2021. Ia menyoroti bahwa pernyataan dari DAP versi Yarangga hanya memperkeruh situasi dan membingungkan masyarakat adat Papua.

"Kami memiliki legitimasi yang jelas berdasarkan mekanisme organisasi dan adat. Jika ada pihak yang mengklaim kepemimpinan tanpa dasar yang kuat, maka itu hanya akan menambah polemik yang tidak perlu," ujar Ronald dalam keterangannya pada Senin (3/3/2025).

Ronald menantang Manawir Yarangga dan kubunya untuk secara terbuka mengklarifikasi keabsahan kepemimpinan mereka. Ia juga menegaskan bahwa polemik ini harus segera diselesaikan agar tidak berdampak negatif terhadap masyarakat adat Papua.

"Saya meminta agar Manawir Yarangga dan Dominicus Sorabut duduk bersama untuk menyelesaikan perbedaan ini. Jangan sampai masyarakat terus menjadi korban ketidakpastian," tegasnya.

Sebagai bukti legalitas, Ronald menyatakan bahwa dirinya telah menerima Surat Keputusan (SK) Nomor 011/SK/KETUM-DAP/XI/2023 yang mengesahkannya sebagai Ketua DAP Wilayah III Doberai. Dengan dasar tersebut, ia menyerukan rekonsiliasi antara kedua kubu untuk menghindari perpecahan lebih lanjut.

"Kami siap berdialog dan mencari solusi terbaik. Ini bukan soal siapa yang lebih berkuasa, melainkan bagaimana kita menjaga adat dan kepentingan masyarakat Papua," imbuhnya.

Sementara itu, DAP versi Yarangga sebelumnya menuding bahwa Ronald Konjol bukan bagian dari kepemimpinan resmi DAP Wilayah III Doberai. Mereka mengklaim bahwa kepemimpinan sah berada di bawah Mananwir Paul Finsen Mayor, yang disebut terpilih dalam konferensi tahun 2018.

Merespons tudingan tersebut, Ronald meminta pemerintah dan aparat keamanan untuk tidak terpengaruh oleh klaim yang belum terbukti. Ia menekankan bahwa DAP saat ini terbelah menjadi dua kubu dan masih menunggu proses Konferensi Besar Masyarakat Papua (KBMP) guna menetapkan kepemimpinan yang sah.

Hingga berita ini diturunkan, polemik kepemimpinan DAP masih berlanjut tanpa adanya kesepakatan antara kedua pihak.

 

Editor : Chanry Suripatty

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network