SORONG, iNewsSorong.id – Sebuah operasi penyelamatan dramatis dilakukan oleh KRI Matabongsang 973 (KRI MBS-873) setelah menerima laporan bahwa kapal wisata KM Putri Papua mengalami kerusakan mesin dan akhirnya tenggelam di perairan Papua Barat, Selasa [4/2/2025) dini hari.
Kadispen Koarmada III, Letkol Laut (S) Ajik Sismianto, dalam keterangan persnya menerangkan, kronologi Kejadian, dimana pada pukul 05.47 WIT, KRI Matabongsang menerima laporan melalui pesan WhatsApp dari Pabanops Koarmada III tentang insiden yang dialami KM Putri Papua, sebuah kapal phinisi wisata milik Grand Komodo, yang mengalami kerusakan mesin di koordinat 1° 35,934' LS - 130° 55,506' BT.
" Menindaklanjuti laporan tersebut, pada pukul 06.00 WIT, Komandan KRI MBS-873 segera memerintahkan kapal untuk bergerak menuju lokasi guna melakukan evakuasi. Jarak antara posisi kapal dengan korban sekitar 12 nautical mile (NM)," ungkap Letkol Ajik di Sorong, Selasa (4/2/2025).
Selanjutnya pada pukul 07.22 WIT, KRI MBS-873 tiba di lokasi, namun kapal KM Putri Papua tidak ditemukan. Tim SAR pun melakukan pencarian lebih lanjut ke arah timur.
" Beberapa saat kemudian, pukul 07.46 WIT, kontak visual berhasil didapatkan dengan terlihatnya asap di koordinat 01° 35,666' LS - 131° 00,440' BT, sekitar 4 NM dari lokasi awal," bebernya.
Kemudian pada 07.50 WIT, KRI MBS-873 berhasil menerima pancaran radio dari KM Putri Papua, namun sinyal tersebut segera hilang. Tanpa membuang waktu, kapal perang TNI AL itu langsung bergerak mendekati lokasi untuk melaksanakan evakuasi.
" Tepat pukul 08.00 WIT, KRI MBS-873 mengerahkan sekoci penyelamat untuk mengevakuasi para korban. Saat tim penyelamat tiba di lokasi, KM Putri Papua sudah dalam keadaan tenggelam," ujarnya.
Lima menit kemudian, pada pukul 08.05 WIT, seluruh awak kapal berjumlah 17 orang yang berada di atas kapal berhasil dievakuasi. Mereka terdiri dari 8 anak buah kapal (ABK) yang semuanya WNI serta 9 penumpang (3 WNI dan 6 WNA).
" Dua orang mengalami cedera, yakni satu ABK mengalami kuku tercabut, sementara satu lainnya mengalami trauma akibat reruntuhan kapal," ungkap Letkol Ajik.
Pada pukul 08.10 WIT, KRI MBS-873 segera menghubungi Syahbandar Sorong untuk melaporkan posisi tenggelamnya kapal sebagai bahaya navigasi. Kapal kemudian bergerak menuju Lantamal XIV Sorong untuk proses evakuasi medis.
Selama perjalanan menuju Sorong, dari 08.10 hingga 08.50 WIT, dilakukan pendataan serta pertolongan pertama kepada para korban. Kemudian, pada 08.55 WIT, KRI MBS-873 mulai berlayar menuju Lantamal XIV Sorong, dengan estimasi perjalanan sekitar 4 jam dari titik evakuasi sejauh 55 NM.
Operasi penyelamatan ini menunjukkan kesiapsiagaan TNI AL dalam menanggapi situasi darurat di perairan Indonesia. Berkat respons cepat dan koordinasi yang baik, seluruh penumpang dan awak kapal berhasil diselamatkan.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait