Keluarga Korban Kapal Tenggelam Gelar Aksi Bakar Ban dan Blokade Jalan di Depan PT. Citra Raja Ampat
SORONG, iNewsSorong.id – Keluarga korban kapal ikan KM Aspak 03 yang hilang kontak di perairan Misool - Seram melakukan aksi protes dengan membakar ban dan memblokade jalan di depan perusahaan pengalengan ikan PT. Citra Raja Ampat Canning, Jalan Bubara, Kelurahan Klaligi, Kota Sorong, Papua Barat Daya. Aksi yang terjadi pada Senin malam (16/12/2024) sekitar pukul 21.15 WIT itu dipicu oleh kekecewaan keluarga atas lambatnya respons terhadap hilangnya kapal tersebut.
Aksi ini diikuti oleh sekitar 40 orang keluarga dan kerabat anak buah kapal (ABK) KM Aspak 03. Massa membakar ban bekas di tengah jalan dan meluapkan kekecewaan mereka di depan gedung kantor PT. Citra Raja Ampat Canning. Polisi dari Polsek Sorong Kota, yang dipimpin oleh Kapolsek AKP Saroji, SH, segera mendatangi lokasi untuk menenangkan massa dan melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan.
Kapal KM Aspak 03 diketahui hilang kontak pada Sabtu (14/12/2024 saat sedang mencari ikan di perairan Misool Raja Ampat. Keluarga korban mengaku baru mengetahui kejadian tersebut pada Senin (16/12/2024), yang memicu kemarahan dan aksi spontan di depan kantor perusahaan.
Pada Selasa (17/12) pukul 13.30 WIT, mediasi digelar antara keluarga korban, pihak perusahaan, dan pemilik kapal di kantor pengalengan ikan. Mediasi ini dihadiri oleh Kapolsek Sorong Kota AKP Saroji SH, Wakapolsek AKP Dadan Hendrawan, Rendi Sambuaga selaku pemilik Koperasi Pole and Line, Alfred Pontoh selaku pemilik KM Aspak 03, serta tokoh adat dan suku setempat.
Dalam pertemuan tersebut, Rendi Sambuaga menyampaikan bahwa pihak perusahaan telah berkoordinasi dengan tim SAR Sorong dan SAR Ambon untuk melakukan pencarian di lokasi hilangnya kontak kapal. “Kami telah meminta enam dari delapan armada kapal yang berada di sekitar lokasi untuk berpencar dan membantu pencarian. Dua ABK berhasil ditemukan selamat di sekitar rumpon oleh tim dari KM Aspak 17,” ujar Rendi.
Rendi juga menegaskan bahwa pemilik kapal bertanggung jawab penuh atas insiden ini dan memastikan upaya pencarian terus dilakukan meski cuaca buruk. “Kami berharap keluarga korban hanya mengandalkan informasi dari Posko SAR agar tidak terjadi simpang siur informasi,” tambahnya.
Perwakilan keluarga korban, Eta Saidora, menyatakan kekecewaannya atas keterlambatan informasi dan penanganan dari pihak perusahaan. “Kami terpaksa melaporkan sendiri kepada tim SAR agar pencarian segera dilakukan. Seharusnya pihak perusahaan bergerak lebih cepat,” ungkapnya.
Sementara itu, tokoh adat Nicolas Fatari, yang dikenal sebagai Tua Raja Imeko, meminta pemilik kapal untuk bertanggung jawab penuh atas nasib para ABK. “Jangan hanya mencari keuntungan, pemilik kapal harus peduli terhadap keselamatan awak kapalnya,” tegas Nicolas.
Diketahui, KM Aspak 03 membawa 17 ABK, di antaranya dua orang yang telah ditemukan selamat:
- Ekman Kanighi (Nakhoda)
- Anis Nuride (ABK)
- Aepner Nuride (ABK)
- Bob Warere (ABK)
- Deki Kapisa (ABK)
- Diki Saidora (ABK)
- Dodi Djabu (ABK)
- Feliks Sawori (Selamat)
- Hendrian Yustus (ABK)
- Jekson Mananggel (ABK)
- Maikel Rumambi (ABK)
- Obeth Yensenem (Selamat)
- Philips Aope (ABK)
- Riko Rumabar (ABK)
- Risno Sangaji (ABK)
- Sepi Bowairi (ABK)
- Yosias Awom (ABK)
Selain itu, tiga anak di bawah umur turut ikut dalam pelayaran, yakni Iki Sawdora (15), Junior Sugasuga (SMP kelas 2), dan Aniel Kilala (SMP kelas 1).
Dalam mediasi tersebut, Kapolsek Sorong Kota AKP Saroji meminta keluarga korban untuk tetap tenang dan menjaga situasi kondusif. “Kami memahami perasaan keluarga, tetapi upaya pencarian sudah dilakukan secara maksimal. Mari kita fokus berdoa agar seluruh korban ditemukan dalam keadaan selamat,” ujarnya.
Kepala Suku Inawatan, Roby Mauri, juga meminta agar pihak perusahaan memberikan penjelasan transparan terkait nasib para ABK. “Kami ingin kepastian mengenai kondisi anak-anak kami, baik yang selamat maupun yang belum ditemukan,” tegas Roby.
Setelah doa bersama yang dipimpin oleh Ipda Welem, aksi protes dan mediasi berakhir sekitar pukul 14.30 WIT. Situasi di lokasi dilaporkan aman dan terkendali. Pihak keluarga sepakat untuk menunggu informasi resmi dari Posko SAR yang akan dibentuk di Jalan Perikanan.
Aksi ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi cepat dan tanggap dalam situasi darurat, terutama bagi perusahaan yang bergerak di sektor perikanan. Keluarga korban berharap pencarian dapat segera menemukan titik terang terkait nasib para ABK KM Aspak 03.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait