SORONG, iNewsSorong.id – Di tengah dinamika politik Papua Barat Daya, sosok Gabriel Asem, SE., M.Si, muncul sebagai salah satu calon gubernur yang menjadi pusat perhatian. Tokoh yang dikenal sarat prestasi ini membawa narasi baru dalam politik lokal, yakni harmoni antara pembangunan dan pelestarian alam. Ia dikenal sebagai pemimpin yang sukses menjaga kearifan lokal sembari membangun fondasi modernitas di Kabupaten Tambrauw selama dua periode kepemimpinannya sebagai bupati.
Gabriel Asem, yang lahir di Kebar pada 26 Oktober 1963, merupakan tokoh pertama yang menjabat sebagai bupati definitif Kabupaten Tambrauw setelah daerah ini dimekarkan dari Kabupaten Sorong pada 2008. Pria yang akrab disapa "Gaby" ini menjabat sebagai bupati dua periode, dari 2011 hingga 2022. Selama masa kepemimpinannya, Gaby berhasil menciptakan Tambrauw sebagai kabupaten yang berkembang pesat namun tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dan ekosistem lingkungan.
Dari Pendidikan Hingga Birokrasi
Lahir sebagai anak sulung dari tujuh bersaudara dari pasangan Markus Asem dan Rufina Momo, Gaby meniti karirnya dari bawah. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di SD St Yoseph Senopi dan melanjutkan studi di SMP St. Don Bosco Fakfak, ia menamatkan sekolah menengah di SMA St. Agustinus Sorong. Gaby kemudian melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YPUP Ujung Pandang hingga memperoleh gelar sarjana ekonomi. Tak puas hanya sampai di situ, Gaby memperdalam ilmu ekonomi pembangunan dengan meraih gelar Magister Sains dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2007.
Karirnya di birokrasi dimulai sejak 1998 ketika ia menjadi staf di Inspektorat Kabupaten Sorong. Berkat dedikasinya, ia dipercaya menduduki berbagai posisi penting, termasuk Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kabupaten Tambrauw. Pengalamannya dalam birokrasi inilah yang kemudian menjadi modal besar saat ia mencalonkan diri sebagai bupati Tambrauw pada 2011.
Transformasi Tambrauw di Bawah Kepemimpinannya
Calon Gubernur Papua Barat Daya,Gabriel Asem.(FOTO : DOK PRIBADI)
Saat menjabat sebagai Bupati Tambrauw, Gabriel Asem berhasil meletakkan dasar-dasar pembangunan di kabupaten yang baru dimekarkan itu. Ia fokus pada pengembangan infrastruktur, termasuk penyediaan akses air bersih di 29 distrik dan pembangunan 19 jembatan yang menghubungkan berbagai wilayah di Tambrauw. Selain itu, Gaby juga berhasil membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan membuka akses jalan di seluruh distrik, menghubungkan wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi.
Kepedulian Gabriel terhadap isu lingkungan membuatnya dikenal sebagai "pemimpin konservasi." Ia aktif menjaga kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati Tambrauw yang merupakan salah satu daerah konservasi penting di Papua. Usahanya dalam memperjuangkan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan juga mendapat pengakuan di tingkat internasional, termasuk sebagai pembicara di forum-forum global seperti Governor’s Climate & Forest (GCF) Task Force dan Oslo Tropical Forest Forum.
Karier Politik dan Organisasi
Calon Gubernur Papua Barat Daya,Gabriel Asem.(FOTO : DOK PRIBADI)
Tidak hanya sukses sebagai bupati, Gabriel Asem juga aktif dalam berbagai organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Tambrauw selama lebih dari satu dekade, sebelum kemudian berpindah ke Partai Perindo pada 2023 dan langsung didapuk menjadi Ketua DPW Partai Perindo Papua Barat Daya. Pengalamannya di dunia politik semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu tokoh yang diperhitungkan dalam Pilkada 2024.
Gaby juga tercatat sebagai Ketua Alumni Gadjah Mada (Kagama) Papua Barat dan aktif di berbagai organisasi masyarakat dan kepemudaan, termasuk KNPI dan Gerakan Angkatan Muda Kristen. Keterlibatannya dalam organisasi memperlihatkan kepiawaian Gaby dalam memimpin di berbagai bidang, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Pengakuan dan Penghargaan
Calon Gubernur Papua Barat Daya,Gabriel Asem.(FOTO : DOK PRIBADI)
Kepemimpinan Gabriel Asem tidak hanya diakui di tingkat daerah, tetapi juga nasional. Pada 2017, ia dianugerahi Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden Joko Widodo, penghargaan bergengsi yang menandai dedikasi Gaby dalam memajukan daerahnya. Penghargaan ini sekaligus menjadi legitimasi atas julukan "Bapak Pembangunan" yang kini lekat pada dirinya.
Selain itu, pada 2013, Gaby mendapatkan kesempatan langka untuk mengikuti kursus kepemimpinan di Harvard Kennedy School, Amerika Serikat. Pengalaman ini semakin memperkuat wawasan globalnya, yang kemudian ia terapkan dalam memimpin Tambrauw dan dalam kiprahnya di berbagai forum internasional.
Menuju Pilkada Gubernur Papua Barat Daya 2024
Calon Gubernur Papua Barat Daya,Gabriel Asem.(FOTO : iNews)
Kini, Gabriel Asem kembali ke panggung politik dengan membawa visi besar untuk Papua Barat Daya. Bersama calon wakilnya, Lukman Wugaje, SH, Gaby maju dalam Pilkada serentak 2024 dengan moto "Bersama Rakyat Membangun Papua Barat Daya." Dengan rekam jejak yang solid dan segudang prestasi, Gabriel Asem menjadi salah satu calon gubernur yang memiliki kans kuat untuk meraih kemenangan dan membawa Papua Barat Daya menuju masa depan yang lebih baik.
Dalam sosoknya yang sederhana dan rendah hati, Gabriel Asem selalu menekankan pentingnya mendengarkan rakyat. Baginya, kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik adalah kunci untuk menjadi pemimpin yang efektif dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Filosofi inilah yang menjadi dasar kepemimpinannya selama ini, dan yang ia bawa dalam perjuangannya untuk menjadi gubernur Papua Barat Daya.
Gabriel Asem bukan hanya seorang politisi dan birokrat, tetapi juga sosok inspiratif yang telah mengabdikan hidupnya untuk kemajuan daerahnya, sekaligus menjaga kelestarian alam yang diwariskan oleh para leluhur. Kini, ia siap untuk melangkah lebih jauh dan membawa perubahan positif bagi seluruh masyarakat Papua Barat Daya.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait