SORONG, iNewsSorong.id - Koordinator Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) untuk Papua dan Maluku, Chanry Suripatty mengemukakan, peran pers dan media dalam Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) di Tanah Papua sangat penting dalam menjaga suasana damai dan mencegah timbulnya konflik. Hal tersebut mengingat Papua adalah wilayah yang sering menghadapi tantangan dalam hal konflik politik, sosial, dan kultural. Oleh karena itu, pers dan media memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola informasi secara hati-hati dan konstruktif.
Chanry membeberkan, beberapa peran kunci yang dimainkan oleh pers dan media dalam Pilkada di Papua, diantaranya penyebaran Informasi yang akurat dan netral. Menurutnya. salah satu peran utama media adalah memberikan informasi yang objektif, netral, dan berbasis fakta kepada masyarakat.
“ Ketika informasi yang disampaikan kepada publik akurat, masyarakat bisa membuat keputusan yang lebih bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh berita hoaks atau propaganda yang dapat memicu konflik,”
Hal lain menurut Chanry adalan tindakan dalam melawan berita hoaks dan disinformasi. Ia katakana, selama proses Pilkada, seringkali muncul berita palsu yang dapat memanaskan suasana dan memicu konflik antarpendukung calon.
“ Media harus berperan sebagai penjaga yang melawan disinformasi, memverifikasi kebenaran berita, dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyebaran hoaks,”ungkapnya.
Selain itu, memperkuat dialog dan ruang diskusi. Dalam sisi ini, menurut Chanry, media dapat menjadi platform yang memfasilitasi dialog terbuka dan sehat antara berbagai kelompok politik dan masyarakat. Melalui debat publik, wawancara, dan liputan yang seimbang.
“ Media bisa mempertemukan berbagai perspektif tanpa memihak, sehingga memungkinkan terciptanya pemahaman bersama dan mengurangi potensi polarisasi,”imbuhnya.
Hal lainnya adalah memfasilitasi transparansi proses pilkada. Dimana menurutnya, dengan meliput secara langsung proses-proses krusial dalam Pilkada, seperti kampanye, pemungutan suara, hingga penghitungan suara, media berperan penting dalam memastikan bahwa Pilkada berjalan secara transparan.
“ Hal ini membantu mencegah spekulasi kecurangan yang bisa menjadi pemicu ketidakpuasan dan konflik,”ungkapnya.
Dalam hal eddukasi politik untuk masyarakat, Chanry mengungkapkan bahwa media juga berperan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya Pilkada, hak-hak mereka sebagai pemilih, dan pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi.
“ Edukasi ini membantu masyarakat lebih memahami peran mereka dalam menjaga kedamaian dan stabilitas,”ungkapnya.
Hal lain yang cukup penting menurut Chanry adalah menjaga kondusivitas dan meredam ketegangan. Dalam hal ini menurut Jurnalis Tv Senior ini, media yang bertanggung jawab dapat berperan dalam meredakan ketegangan yang mungkin muncul selama Pilkada.
“Daripada memberitakan insiden-insiden dengan cara yang provokatif, media bisa berperan dengan memberikan laporan yang menekankan pada perdamaian, solusi, dan rekonsiliasi,”ujarnya.
Poin lain yang tak kalah penting kata Chanry, adalah soal mempromosikan keberagaman dan toleransi. Menurutnya, Tanah Papua dikenal memiliki keberagaman suku, agama, dan budaya. Media harus mempromosikan nilai-nilai keberagaman dan toleransi dalam setiap liputannya.
“ Ini dapat membantu mencegah konflik berbasis identitas yang sering kali menjadi sumber ketegangan,” imbuhnya,
Soal pengawasan terhadap aktor Politik, juga menjadi hal penting yang wajib dilakukan oleh media. Dimana menurut Chanry, Pers dan media harus menjadi "watchdog" bagi para kandidat, partai politik, dan aktor-aktor politik lainnya untuk memastikan bahwa mereka bertindak sesuai dengan aturan dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak proses demokrasi, seperti menyebarkan fitnah atau melakukan kampanye hitam.
Dalam menggerakkan partisipasi positif masyarakat, menurut Chanry, dengan menyajikan liputan yang mendorong partisipasi damai dan konstruktif, media dapat mengajak masyarakat untuk terlibat dalam Pilkada tanpa menggunakan cara-cara kekerasan.
“ Liputan yang positif tentang aksi-aksi damai atau inisiatif-inisiatif rekonsiliasi dapat menjadi inspirasi bagi publik untuk menjaga kedamaian,” ujarnya.
Hal yang sangat penting dari semua uraiannya diatas, Chanry menyoroti tentang peran media sebagai penengah saat terjadi Konflik. Menurutnya, jika terjadi perselisihan atau potensi konflik selama Pilkada, media dapat berperan sebagai penengah dengan menyediakan informasi yang menyejukkan dan memfasilitasi perundingan atau dialog antara pihak-pihak yang bertikai.
Secara keseluruhan menurut Chanry, pers dan media memiliki peran sentral dalam menjaga suasana damai dan mencegah konflik selama Pilkada di Tanah Papua.
Melalui pemberitaan yang bertanggung jawab, berimbang, dan konstruktif, sambungnya, pers dapat membantu menciptakan proses demokrasi yang damai dan inklusif, serta mempromosikan stabilitas sosial dan politik di wilayah tersebut.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait