TIMIKA, iNewsSorong.id - Pasukan gabungan dari Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia berhasil melakukan evakuasi terhadap jenazah Pilot Helikopter berkebangsaan Selandia Baru, Glenn Malcolm Conning dari Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Selasa (6/8/2024).
Glenn Malcolm Conning, pilot Helikopter dari Maskapai penerbangan PT Intan Angkasa Air Service korban pembunuhan keji yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata pada Senin (5/8/2024) di evakuasi dari Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah ke Kota Timika.
Setelah jenazah tiba di Pangkalan Udara TNI AU Yohanis Kapiauw, selanjutnya jenazah di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Mimika untuk dilakukan visum et repertum oleh tim medis.
Humas RSUD Mimika, Lucky Mahakena mengatakan, pihaknya setelah menerima jenazah korban pembunuhan langsung dilakukan proses pemulasaraan jenazah yang dilakukan tim medis pada rumah sakit tersebut. Pihaknya juga membantu pihak Kepolisian dalam proses penyelidikan terhadap kasus pembunuhan tersebut.
" Kami dari pihak rumah sakit, sesuai prosedur yang ada, kami terima jenazahnya dan kami lakukan pemulasaran. Kemudian hal-hal yang menyangkut kebutuhan penyelidikan yaitu permohonan visum dari pihak Kepolisian telah kami lakukan secara profesional yang dilakukan oleh tim medis rumah sakit kurang lebih satu jam," ungkap Lucky.
Lucky melanjutkan, setelah proses pemulasaraan jenazah, selanjutnya pihak rumah sakit akan menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga yang disaksikan oleh pihak Kepolisian.
" Selanjutnya kami akan lakukan proses pemulasaran jenazah dan selanjutnya akan di serahkan kepada pihak keluarga yang disaksikan oleh pihak Kepolisian," ujarnya.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Bayu Suseno mengatakan pihak Kepolisian akan segera menerbitkan notifikasi kematian Pilot Glenn Malcolm Conning. Hal ini penting dilakukan karena korban adalah warga negara asing.
" Kami dari pihak Kepolisian dalam hal ini Satgas Operasi Damai Cartenz bekerja sama dengan Polda Papua akan segera menertibkan notifikasi kematian. Hal ini penting untuk dilakukan, karena korban adalah warga negara asing," ungkap Bayu Suseno.
Lebih lanjut Bayu mengatakan, notifikasi kematian korban akan dikirim kepada Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri dan selanjutnya akan dikirim kepada pihak Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta.
" Dan nanti notifikasi kematian akan kami kirimkan kepada Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri dan selanjutnya akan dikirimkan kepada Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta," ujar Bayu.
Sementara itu saat ini aparat keamanan Indonesia dari TNI dan Polri telah dikerahkan untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku pembunuhan pilot helikopter Glenn Malcolm Conning.
" kami dari Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz telah mengerahkan 4 tim gabungan TNI dan Polri ke Distrik Alama, Kabupaten Mimika untuk melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap pelaku penyanderaan dan pembunuhan terhadap pilot asal Selandia Baru tersebut yang dilakukan pada Senin 6 Agustus 2024 kemarin," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Glenn Malcolm Conning, pilot helikopter yang melayani wilayah terisolir di wilayah pedalaman Papua tepatnya di Provinsi Papua Tengah, menjadi korban pembunuhan keji yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata di distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Kejadian tersebut terjadi saat Glenn tengah melakukan penerbangan ke wilayah itu guna mengantar 4 orang tenaga medis yang akan bekerja melayani kesehatan penduduk di distrik tersebut, pada Senin 5 Agustus 2024. Selain 4 tenaga medis, juga terdapat seorang bayi dan seorang anak.
Saat helikopter mendarat di lapangan terbang di distrik tersebut, tiba-tiba kelompok kriminal bersenjata yang mengklaim diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata api.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sayap militer Organisasi Papua Merdeka mengaku bertanggung jawab atas kejadian ini.
Tindakan yang dilakukan oleh kelompok tersebut adalah aksi kejam dan membuat penduduk di distrik Alama kesulitan memperoleh bahan makanan dan fasilitas kesehatan dikarenakan akses penerbangan untuk sementara waktu dihentikan oleh seluruh maskapai penerbangan di wilayah itu.
Hingga saat ini jenazah pilot Glenn Malcolm Conning, masih disemayamkan di rumah sakit setempat.
Rencananya jenazah akan diberangkatkan ke negara asalnya di Selandia Baru melalui Jakarta pada hari Rabu 7 Agustus 2024.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait