RSUD Sele Be Solu, Siap Terapkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS)

MELINDA
Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Sele Be Solu, Christian Manalip bersama seorang perawat saat meninjau faskes di ruangan rawat inap. (FOTO : iNewsSorong.id/MELINDA)

 

SORONG,iNewsSorong.id- Badan Penyelenggaraan Kesehatan Sosial (BPJS) Kesehatan akan menerapkan kebijakan dan penghapusan kelas dari setiap rumah sakit.

Menyikapi informasi tersebut pihak RSUD Sele Be Solu pun telah menyatakan kesiapannya dalam menerapkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang nantinya akan diberlakukan pada 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Sele Be Solu, Christian Manalip, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (27/2/23).

"Dalam penerapan BPJS meniadakan kelas 1, 2 dan 3 artinya semua pasien itu sama yaitu masuk dalam (Kris) Kelas Rawat Inap Standar," ucap Christian.

Dengan berubahnya standar itu menurut Christian, maka tentu sistem pembayaran atau klaim juga akan berubah sifatnya menjadi tunggal.

Lebih lanjut Christian menjelaskan, nantinya tidak ada lagi proses klaim seperti saat ini yaitu klaim kelas 1 klaim kelas 3, tetapi kemungkinan besok akan klaim tunggal.

"Di rumah sakit kami setelah kita lakukan pembaruan pada kelas 3 dengan luas ruangan 6×6 terdapat 4 sampai 5 tempat tidur, jelas 2 ada 3 sampai 4 tempat tidur untuk kelas 1 ada 2 tempat tidur," terangnya.

Nantinya kalau sudah sesuai KRIS dengan 72 meter persegi maka pasien akan dibagi dua menjadi kategori, ada pasien Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN dan peserta Non PBI JKN artinya peserta PBI iurannya dibiayai oleh Pemerintah.

"Kalau kita memperhatikan standar boleh dikatakan sele be solu tidak mengalami kesulitan soal luas ruangan, sebab tidak ada lagi perbedaan dab fasilitas semuanya sama untuk pasien PBI maupun Non PBI," tandasnya.

Tambahnya, hanya saja pihak rumah sakit belum memilah tempat tidur PBI dan tempat tidur Non PBI, sehingga itu nanti akan diatur sampai ke arah itu.

"Jadi pada prinsipnya rumah sakit kami sangat siap untuk penerapan ini, karena memang dibangunnya rumah sakit ini standar perawatannya 6×6," pungkasnya.

Dengan kondisi tersebut menurut Christian, mau tidak mau suka tidak suka program tersebut harus dilakukan pada 2024.

Editor : Sayied Syech Boften

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network