JAYAPURA, iNewsSorong.id – Kodam XVII Cenderawasih membenarkan adanya kejadian seorang anak di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya yang terkena peluru (rekoset) nyasar saat aparat keamanan gabungan TNI dan Polri hendak melakukan penangkapan terhadap seorang anggota Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah itu, Jumat (4/11/2022) kemarin.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman menjelaskan, rekoset nyasar yang mengenai bocah perempuan itu, terjadi saat aparat gabungan TNI dan Polri di Intan Jaya berusaha menangkap seorang anggota Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Undius Kogoya bernama Luther Japugau (LJ). Kelompok Separatis Teroris yang sering mengklaim diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM sering melakukan aksi mereka di wilayah Intan Jaya.
Kapendam mengatakan, penangkapan Luther Japugau di Kampung Yokatapa, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat sekitar pukul 15.40 WIT hingga 19.00 WIT.
“Jadi, saat akan dilaksanakan penangkapan, LJ melarikan diri ke arah Lapangan Yokatapa. Kemudian diberikan tembakan peringatan ke arah atas sebanyak satu kali. Namun dia masih tetap berupaya melarikan diri, sehingga anggota mengeluarkan tembakan terbidik ke arah kaki sasaran sebanyak dua tembakan,” jelas Kapendam dalam keterangan pers yang diterima iNewsSorong.id , Sabtu (5/11/2022).
Setelah berhasil dilumpuhkan, lanjut Kapendam, LJ Kemudian dievakuasi ke Puskesmas Sugapa.
“Tapi kami dapat informasi dari aksi itu, ada satu orang anak perempuan anak (Elpina Dwitau), anak dari Paulus Dwitau yang dievakuasi ke Puskesmas Sugapa dengan luka tembakan di bagian pinggang kanan akibat rekoset amunisi. Kemudian dia dievakuasi ke Puskesmas yang sama,” bebernya.
Saat itu juga menurut Kapendam, aparat keamanan gabungan TNI dan Polri memberikan penjelasan kepada pihak keluarga Elpina Dwitau. Pihak keluarga kemudian meminta aparat keamanan memberikan jaminan perawatan terhadap Elpina Dwitau.
Selanjutnya menurut Kapendam pada hari Sabtu pagi sekitar jam 07.30 WIT, Elpina Dwitau dirujuk ke RS Nabire dengan didampingi oleh Hubertina Belau (orang tua dari Emilina Dwitau) dan aparat keamanan TNI-Polri yang ditunjuk untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Hal ini menunjukkan bahwa aparat keamanan TNI-Polri bertanggungjawab atas terjadinya rekoset amunisi yang yang menimpa Elpina,” tandas Kapendam.
Kapendam menyebut situasi wilayah di Intan Jaya pasca penangkapan anggota KST kemarin, dalam keadaan kondusif dan masyarakat beraktivitas normal.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait