SORONG, iNewsSorong id - Dampak kenaikan BBM yang ditetapkan oleh pemerintah menyebabkan sejumlah sopir angkutan umum yang beroperasi di dalam kota Sorong mengggelar aksi mogok massal, Minggu (4/9/2022). Mereka menuntut adanya kenaikan tarif angkutan umum saat Pemerintah menaikan harga BBM.
Dari pantauan iNewsSorong.id, puluhan sopir angkot ini menggelar aksi mogok dengan memakirkan kendaraan angkutan umum mereka di depan Bandara Dominic Eduard Osok, jalan Basuki Rahmat, Kota Sorong.
Abdul Rahman salah seorang supir angkutan umum mengatakan aksi solidaritas para sopir angkot ini untuk menuntut kenaikan tarif penumpang harus disesuaikan dengan harga BBM. Dimana sebelumnya tarif penumpang dalam kota Sorong Rp.4.000,- diminta untuk dinaikan menjadi Rp. 8.000,- untuk semua jalur trayek di wilayah itu.
" Hari ini kita semua sopir angkot menyampaikan aspirasi kami. Ini tuntutan semua pengemudi angkot di dalam kota Sorong. Kami semua minta ada kenaikan tarif penumpang, itu tadi kita sudah sampaikan semua aspirasi kita. Kami minta kenaikan dari Rp.4.000,- ke Rp. 8.000,- " ungkap Abdul Rahman kepada wartawan, Minggu (4/9/2022).
Menurut Abdul Rahman aspirasi para sopir angkot ini juga bukan saja dikarenakan adanya kenaikan BBM yang baru ditetapkan oleh pemerintah, namun juga karena setoran angkutan umum juga turut naik serta harga sparepart kendaraan yang sudah pasti ikut naik dari imbas kenaikan BBM ini.
" Dengan dampak kenaikan BBM ini semua pasti naik (harga-harga), setoran angkot pasti naik, sparepart naik, semua harga barang pasti naik, jadi ini menurut kami aspirasi kenaikan tarif penumpang masih dalam batas wajar. Kami sudah sampaikan semuanya kepada perwakilan pemerintah, juga kepada bapak-bapak polisi tadi, semua aspirasi sudah kami sampaikan." Pungkasnya.
Sementara itu, Rizal Latupono, Kabid LLAJ Dishub, Pemerintah Kota Sorong yang hadir menemui para sopir angkutan umum yang menggelar aksi demo mengungkapkan dengan adanya kenaikan BBM ini akan berimbas juga pada perubahan tarif angkutan.
" Kami hari ini sudah bertemu dengan para sopir sudah bersepakat untuk bagaimana menghitung tarif angkutan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pusat (kenaikan BBM) yaitu 20 persen dari yang sudah ditetapkan oleh pusat," ungkapan Latupono.
Untuk itu menurut Latupono setelah melakukan diskusi dengan para sopir angkot maka dia meminta kesediaan para sopir angkot untuk bersama-sama bertemu pada hari Senin besok untuk membahas hal tersebut.
Aksi demo para sopir angkot ini berjalan aman, puluhan personel Polres Sorong Kota melakukan pengamanan disekitar lokasi demo.
Aksi demo ini juga sempat menyebabkan aktifitas warga kota Sorong yang hendak menggunakan jasa angkutan dalam kota terganggu.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait