get app
inews
Aa Text
Read Next : PSU Pilgub Papua, Golkar Umumkan Kemenangan Sementara Paslon Mari-Yo Ini Data Exit Poll-nya

61 Tahun Golkar: DPD Raja Ampat Ziarah ke Makam Marcus Wanma, Kenang Jejak Tokoh Pembangunan

Senin, 20 Oktober 2025 | 19:22 WIB
header img
Peletakan karangan bunga di Makam Tokoh Golkar sekaligus Tokoh Pembangunan dan Demokrasi Raja Ampat, Marcus Wanma oleh Plt Ketua DPD Golkar Raja Ampat, Adriana Imelda Daat dan Sekretaris DPD Golkar Raja Ampat, Martinus Mambraku. [FOTO : Dok DPD Golkar R4]

 

WAISAI, iNewssorongraya.id — Dalam suasana khidmat dan penuh makna, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Raja Ampat memperingati HUT ke-61 partai berlambang pohon beringin dengan cara berbeda. Bukan pesta atau orasi politik, melainkan ziarah ke makam almarhum Marcus Wanma, tokoh pembangunan dan pelopor Partai Golkar di wilayah kepulauan Raja Ampat. Kegiatan ini merupakan arahan khusus dari Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia. 

Upacara reflektif yang berlangsung di Waisai, Senin (20/10/2025) itu dipimpin langsung oleh Plt Ketua DPD Golkar Raja Ampat, Adriana Imelda Daat, dan dihadiri Plt Sekretaris DPD Golkar Raja Ampat, Martinus Mambraku, pengurus, kader muda, serta putra almarhum, Frengky Wanma. Prosesi diawali doa bersama dan peletakan karangan bunga di pusara mendiang — simbol penghormatan atas jasa tokoh yang mengawali jejak partai di daerah kepulauan tersebut.

Dalam sambutannya, Adriana Imelda Daat mengajak seluruh kader Golkar untuk meneladani nilai dasar perjuangan partai dan menegaskan makna politik yang sejati.

“Saat itu, 97 organisasi yang mewakili buruh, pegawai negeri, BUMN, pemuda, mahasiswa, MKGR, SOKSI hingga angkatan bersenjata bersatu membentuk wadah kebangsaan. Dari sinilah lahir Partai Golkar, sebagai bentuk kesadaran bahwa negara harus hadir memberi kenyamanan, keamanan, dan kecerdasan bagi rakyatnya,” ujarnya.

Ia menegaskan, Partai Golkar bukan milik kelompok tertentu, melainkan lahir dari rahim rakyat Indonesia.

“Golkar lahir dari kandungan rakyat Indonesia, bukan milik kelompok tertentu. Karena itu kader partai ini harus tetap inklusif, terbuka, dan berpijak pada kepentingan rakyat, bukan sekadar alat politik penguasa,” tegasnya.

Pernyataan tersebut menjadi refleksi arah politik Golkar di Raja Ampat — bukan hanya sekadar panggung kekuasaan, tetapi wadah pengabdian dan pelayanan publik.

Adriana juga mengenang sosok Marcus Wanma, mantan Bupati Raja Ampat dua periode, yang dianggap sebagai pelopor pembangunan dan pejuang pemekaran daerah.

“Beliau telah meletakkan dasar pembangunan yang kuat di atas tanah ini. Kita adalah generasi penerus yang wajib melanjutkan perjuangan dan cita-cita beliau untuk membawa Raja Ampat ke arah yang lebih baik tanpa melupakan jasa para pendahulu,” ucapnya.

Marcus Wanma dikenal sebagai tokoh yang berperan besar dalam memisahkan Raja Ampat dari Kabupaten Sorong, membuka isolasi daerah kepulauan menuju babak baru pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Bagi masyarakat, ia bukan hanya pemimpin, tetapi simbol keberanian dan komitmen terhadap kemajuan Papua Barat Daya.

Tidak berhenti pada prosesi ziarah, DPD Golkar Raja Ampat juga telah menyiapkan rangkaian kegiatan sosial, termasuk pengobatan gratis dan pasar murah di Waisai yang akan digelar dalam waktu dekat. Program ini menjadi bentuk nyata kehadiran partai di tengah masyarakat pesisir dan nelayan yang terdampak fluktuasi ekonomi global.

“Golkar tidak boleh hanya hadir dalam ruang politik, tetapi juga di tengah masyarakat — di pasar, di desa, di rumah-rumah warga. Di situlah suara rakyat sesungguhnya,” kata Adriana.

Langkah ini memperkuat pesan bahwa eksistensi partai politik sejati ditentukan oleh seberapa besar kebermanfaatannya bagi masyarakat, bukan seberapa besar panggung politik yang dikuasainya.

Momen ziarah diiringi suasana hening, ketika debur ombak dan angin pantai menjadi saksi penghormatan kader Golkar terhadap pendahulu mereka. Refleksi tersebut menghadirkan pesan moral bahwa setiap langkah politik harus berpijak pada rasa hormat dan tanggung jawab sosial.

Menutup sambutannya, Adriana menyampaikan pesan inspiratif kepada generasi muda partai:

“Jangan pernah lupa dari mana kita berasal, karena sejarah adalah guru terbaik untuk melangkah ke masa depan.”

Peringatan HUT ke-61 Golkar di Raja Ampat bukan sekadar ritual tahunan, melainkan momentum kebangkitan semangat pelayanan publik dan inklusivitas politik di wilayah kepulauan. Dalam konteks pembangunan dan demokrasi yang masih penuh tantangan, langkah ini menjadi cermin politik yang membumi — hadir setiap hari bersama rakyat, bukan hanya saat kampanye.

Dengan semangat ini, Golkar Raja Ampat menegaskan komitmennya untuk terus bertransformasi menjadi partai yang melayani, menghormati sejarah, dan menyalakan harapan baru di Tanah Bahari Raja Ampat.

Editor : Hanny Wijaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut