Kilang Kasim Bangun Budaya Kerja Sehat dan Peduli Lewat Program Kesehatan Mental

KASIM, iNewssorongraya.id — Dalam momentum Hari Kesehatan Mental Sedunia, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) VII Kasim memperkuat komitmennya menciptakan budaya kerja sehat dan produktif bagi para pekerja. Melalui kegiatan “Teras Ngopi, Ngobrol Santai Bareng Psikolog”, perusahaan menghadirkan ruang terbuka untuk mendukung kesehatan mental seluruh insan Kilang Kasim yang beroperasi di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Kilang Kasim yang berlokasi di kawasan pesisir Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, menghadapi tantangan besar dalam menjangkau layanan kesehatan, termasuk layanan psikologis. Kondisi geografis yang terpencil mendorong manajemen perusahaan untuk menghadirkan layanan kesehatan mental langsung di lingkungan kerja melalui klinik internal.
General Manager PT KPI RU VII Kasim, Yodia Handhi Prambara, menegaskan bahwa upaya ini merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan pekerja.
“Dengan adanya layanan psikolog ini diharapkan seluruh Insan Kilang Kasim tanpa terkecuali dapat meningkatkan kinerja dan mendorong produktivitas sehingga target-target kerja dapat dicapai tanpa mengorbankan kesehatan fisik dan mental,” ujar Yodia.
Psikolog RU VII Kasim, Jessica Amelia Anna, dalam sesi diskusi interaktif menyampaikan bahwa keberadaan ruang psikolog menjadi langkah pencegahan terhadap potensi gangguan kesehatan mental akibat tekanan kerja di area industri yang jauh dari keluarga.
“Seperti yang kita tahu bahwa bekerja di lingkungan Kilang Kasim yang jauh dari keluarga merupakan tantangan tersendiri. Minimnya ruang bercerita dan berbagi menjadi aspek yang terkendala. Dengan hadirnya ruang ini, diharapkan dapat membantu setiap perwira untuk mengurangi beban dan mengembalikan semangat kerja,” jelas Jessica.
Ia menambahkan, ruang ini juga berfungsi mempererat komunikasi antar rekan kerja melalui layanan kelompok lintas fungsi yang diselenggarakan secara bertahap.
“Sejauh ini kami telah menerima layanan kelompok sebagai ruang bersama dalam mendukung setiap tanggung jawab, dengan menghadirkan komunikasi informal agar detail-detail kecil yang terlewatkan dapat terlihat dan diselesaikan dengan baik,” ujarnya.
Selain menjadi sarana konsultasi, ruang psikolog ini juga dirancang untuk membangun budaya empati dan solidaritas di lingkungan kerja. Jessica mengajak seluruh pekerja agar tidak ragu mengakses layanan psikologis, karena hal tersebut merupakan langkah positif dalam menjaga keseimbangan hidup.
“Kami mengajak seluruh Insan Kilang Kasim untuk terus menjadi rekan kerja yang sehat dan membuka diri untuk berani mengakses layanan kesehatan mental. Ini bukan hal buruk, melainkan awal dari gerbang bangkit untuk memaksimalkan hidup,” tutupnya.
Sebagai bagian dari PT Kilang Pertamina Internasional, RU VII Kasim menjalankan kegiatan operasional sesuai prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Program kesehatan mental ini menjadi wujud komitmen sosial perusahaan untuk memastikan lingkungan kerja yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.
Pertamina RU VII Kasim bertekad terus berinovasi dalam menjalankan bisnis pengolahan minyak dan petrokimia secara profesional, demi mewujudkan visi menjadi perusahaan kilang minyak dan petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan dan memiliki tata kelola yang baik.
Editor : Hanny Wijaya