get app
inews
Aa Text
Read Next : Temuan Makanan Bergizi Gratis Tercemar Belatung, Satgas MBG PBD Siap Cabut Izin Dapur Mitra

Satgas Lakukan Investigasi Mendalam Kasus Belatung di MBG Siswa di Sorong

Kamis, 14 Agustus 2025 | 10:05 WIB
header img
Tim Satgas MBG PBD sekaligus Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, saat memimpin rapat evaluasi. [FOTO : iNewssorongraya.id - SOTER]

 

SORONG KOTA, iNewssorongraya.id – Kasus temuan belatung di makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, memasuki babak serius. Pemerintah provinsi bergerak cepat dengan membentuk tim investigasi, dan tidak menutup kemungkinan akan menjatuhkan sanksi tegas hingga pencabutan izin bagi pengelola dapur jika ditemukan pelanggaran fatal.

Insiden yang menggemparkan ini terungkap dalam Rapat Koordinasi MBG Papua Barat Daya yang digelar di Ruang Rapat Utama Lantai 3 Kantor Gubernur Papua Barat Daya, Rabu (13/8/2025). Ketua Tim Satgas MBG PBD sekaligus Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, menegaskan bahwa pihaknya sudah meminta penjelasan detail dari Kepala Regional BGN Papua Barat Daya mengenai kronologi kejadian.

“Memang kalau secara umum kita lihat dari kronologisnya, tidak ada hal yang fatal. Tapi kami menilai pasti ada kesalahan prosedur yang menyebabkan belatung bisa muncul di makanan siswa,” ujar Ahmad tegas.

Dapur Mitra Ditutup Sementara

Ahmad menjelaskan, dapur yang dikelola Yayasan Cahaya Ufuk Timur di Kabupaten Sorong—tempat makanan tersebut diproduksi—sudah resmi dihentikan operasinya sementara waktu.

“Untuk sementara dapur itu dipending, tidak boleh melakukan pelayanan sampai investigasi selesai. Kami akan turun langsung meninjau dapur, memastikan prosedurnya sesuai standar,” tegasnya.

Langkah ini diambil untuk mencegah potensi terulangnya kejadian serupa yang bisa membahayakan kesehatan siswa. Ahmad menambahkan, jika tim investigasi menemukan bukti adanya pelanggaran berat, pemerintah tidak akan ragu mengeluarkan rekomendasi pencabutan izin dapur tersebut.

“Kalau kesalahannya sangat fatal, kami akan merekomendasikan ke BGN Pusat untuk mencabut izin dapur itu agar tidak lagi beroperasi,” katanya.

Menunggu Hasil Investigasi

Saat ini, tim teknis sudah diterjunkan ke lapangan untuk menelusuri akar masalah, mulai dari proses pengolahan hingga distribusi makanan. Ahmad berharap hasil investigasi segera keluar agar program nasional ini dapat berjalan kembali tanpa hambatan.

“Mudah-mudahan secepatnya hasil investigasi kita terima, supaya program ini tetap berjalan sesuai tujuan,” ujarnya.

Program Nasional yang Harus Dijaga

Ahmad menegaskan, MBG merupakan program prioritas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional. Meski di tahap awal pelaksanaan wajar ditemukan kekurangan, setiap temuan harus segera dievaluasi agar tidak mengorbankan kesehatan penerima manfaat.

“Ini program nasional. Karena baru berjalan, kalau ada kekurangan kita maklum, tapi harus segera diperbaiki. Kejadian seperti ini tidak boleh terulang di masa depan,” pungkasnya.

Kasus ini menjadi ujian serius bagi kredibilitas pengelolaan program gizi nasional di daerah. Investigasi menyeluruh dan sanksi tegas diharapkan menjadi sinyal kuat bahwa keselamatan dan kesehatan siswa adalah prioritas utama.

 

Editor : Chanry Suripatty

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut