Guru SLB Papua Barat Daya Diperkuat Kurikulum Merdeka: Fokus Transformasi Pembelajaran Inklusif

SORONG, iNewssorongraya.id – Upaya peningkatan kualitas pendidikan inklusif di Papua Barat Daya terus digencarkan. Ratusan guru dan kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) dari berbagai daerah di provinsi ini berkumpul di Kota Sorong, mengikuti workshop implementasi Kurikulum Merdeka yang difokuskan pada pengembangan karir pendidik dan metode pembelajaran mendalam bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diprakarsai oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Barat Daya, menyasar tenaga pendidik jenjang anak usia dini, pendidikan dasar, hingga menengah dari seluruh SLB se-provinsi.
Menurut Ketua Panitia, Robert Sentuf, kegiatan ini merupakan respons konkret terhadap amanat Permendikbudristek Nomor 13 Tahun 2025. Aturan tersebut mengubah regulasi sebelumnya dan menggarisbawahi pentingnya pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan individu siswa SLB.
“Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk menyamakan persepsi implementasi kurikulum di SLB, serta meningkatkan kualitas guru-guru kita agar siap menghadapi perubahan metode ajar yang lebih mendalam,” ujar Robert.
Para peserta terlihat antusias mengikuti materi, mulai dari pemahaman substansi kurikulum hingga strategi penerapan pembelajaran adaptif. Salah satunya, Sukamta, Kepala Sekolah SLB Inpres 73 Kota Sorong, menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini.
“Ini sangat membantu kami para guru. Materi yang diberikan bisa langsung kami terapkan dalam pembelajaran mendalam untuk siswa SLB, sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing,” ungkap Sukamta.
Workshop ini juga dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Barat Daya, John Ayorbaba. Dalam sambutannya, John menekankan pentingnya integritas dalam pengelolaan satuan pendidikan khusus, terutama dalam pengelolaan dana operasional.
“Saya tekankan kepada seluruh kepala sekolah dan guru, transparansi dan kejujuran dalam pengelolaan dana operasional adalah kunci keberhasilan pendidikan di SLB,” ujar John.
Dengan pelatihan ini, pemerintah daerah berharap implementasi Kurikulum Merdeka pada satuan pendidikan khusus tidak hanya berjalan formal, tetapi mampu memberi dampak nyata terhadap kemajuan akademik dan karakter peserta didik berkebutuhan khusus di Papua Barat Daya.
Editor : Hanny Wijaya