get app
inews
Aa Text
Read Next : Petugas Kebersihan Bawa Dua Bak Sampah di Kantor Wali Kota Sorong, Protes Pemecatan Sepihak

Kantor Wali Kota Sorong Diserbu! Petugas Kebersihan Tumpahkan Sampah, Bongkar Dugaan KKN

Kamis, 17 Juli 2025 | 13:32 WIB
header img
Demo petugas kebersihan di kantor Walikota Sorong berakhir ricuh. Massa menumpahkan sampah di depan pintu masuk utama kantor Walikota. [FOTO : iNewssorongraya.id - CHAN]

 

SORONG KOTA, iNewssorongraya.id – Ratusan petugas kebersihan Kota Sorong menggelar aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di halaman Kantor Wali Kota, Kamis (17/7/2025). Massa yang mengaku diberhentikan secara sepihak itu melampiaskan kekecewaannya dengan menumpahkan sampah dari truk ke depan pintu masuk utama gedung pemerintahan.

Aksi yang semula berlangsung damai berubah panas setelah permintaan untuk dipekerjakan kembali tidak mendapat respons tegas dari Pemerintah Kota Sorong. Seorang pria bahkan sempat dianiaya massa karena diduga menjadi provokator dalam kericuhan tersebut.

“Kami sudah bersabar, tapi tidak ada kejelasan. Sekarang kami ingin jawaban pasti, bukan janji!” teriak salah satu petugas saat berorasi di halaman kantor.

Para petugas kebersihan yang mayoritas telah bekerja puluhan tahun itu menuntut agar Pemerintah Kota menghentikan sementara aktivitas perusahaan baru pengelola kebersihan, yang diduga merupakan milik tim sukses salah satu pejabat Pemkot. Mereka meminta dilakukan inventarisasi ulang terhadap para pekerja lama sebelum kontrak baru dijalankan.

“Jangan sampai kami yang sudah lama bekerja, justru dikesampingkan demi kepentingan pribadi,” ujar Rosa, salah satu petugas kebersihan, dengan mata berkaca-kaca di hadapan Wali Kota Sorong, Septinus Lobat.

Rosa juga mempersoalkan tidak adanya surat resmi pemberhentian. Ia mengungkapkan bahwa mereka tetap bekerja meski kontrak belum diperpanjang. Namun secara tiba-tiba digantikan oleh pekerja dari perusahaan baru tanpa kejelasan status.

“Kami manusia, bukan mesin. Jangan sampai piring makan kami ditumpahkan hanya karena permainan kontrak,” imbuhnya.

Rosa turut menyinggung pernyataan Wakil Wali Kota yang menyebut kota tetap kotor meski mereka bekerja selama 19 tahun. “Kami kerja siang malam tanpa libur. Tidak minta pujian, cukup dihargai,” katanya lantang.

Menanggapi gelombang protes ini, Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, akhirnya menemui massa. Ia menyampaikan permohonan maaf karena tidak sempat hadir saat aksi sebelumnya dan mengaku menghargai aspirasi yang disampaikan langsung.

“Saya hadir karena saya pun anak rakyat biasa. Saya tidak janji surga, tapi saya akan perjuangkan kalian,” ucapnya di hadapan ratusan massa.

Lobat menegaskan bahwa pemerintah akan segera memanggil pihak perusahaan pengelola baru untuk membahas kemungkinan merekrut kembali 121 petugas lama.

“Tolong serahkan data yang valid, jangan ditambah-tambah. Saya ingin kita bahas secara terbuka. Sampah tidak bisa dibiarkan menumpuk berhari-hari, jadi harus ada solusi cepat,” jelasnya.

Namun massa tidak puas dengan pernyataan Wali Kota. Mereka menolak menunggu dua minggu untuk kepastian, terutama soal gaji yang belum dibayarkan.

“Kami sudah tunggu dua minggu, jangan minta kami tunggu lagi. Kami datang hari ini untuk keputusan, bukan harapan!” teriak salah satu pendemo dengan suara tinggi.

Di tengah panasnya suasana, muncul pula tudingan adanya dugaan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam proses penunjukan perusahaan baru pengelola kebersihan. Salah satu perusahaan yang ditunjuk dikabarkan terkait langsung dengan pejabat tinggi di Pemkot Sorong.

Hingga berita ini ditulis, ratusan petugas kebersihan masih bertahan di halaman Kantor Wali Kota Sorong, menanti kejelasan nasib dan keadilan dari pemerintah yang mereka anggap telah menelantarkan mereka.

 

Editor : Hanny Wijaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut