Kado Hardiknas 2025: Pemerintah Kota Sorong Resmi Berlakukan Sekolah Gratis untuk 16 Ribu Pelajar

SORONG, iNewssorongraya.id – Masyarakat Kota Sorong bersuka cita di Hari Pendidikan Nasional, Jumat (2/5/2025), setelah Pemerintah Kota Sorong resmi meluncurkan program sekolah gratis bagi 16 ribu pelajar dari jenjang TK hingga SLTA. Program ini diluncurkan secara simbolis dengan pelepasan balon warna-warni ke udara oleh Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, didampingi Wali Kota Sorong Septinus Lobat dan para pejabat Forkopimda.
Momen bersejarah yang berlangsung di Lapangan Apel Kantor Wali Kota Sorong ini menandai langkah besar dalam dunia pendidikan Kota Sorong. Dalam rangkaian upacara peringatan Hardiknas 2025 bertema "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua," Gubernur Kambu memberikan apresiasi tinggi kepada Pemkot Sorong atas inisiatifnya mewujudkan pendidikan gratis—sebuah kebijakan yang disebutnya sebagai “kado terindah setelah 25 tahun perjalanan Kota Sorong.”
“Anak-anak kita bisa sekolah, bisa belajar, bisa daftar di mana saja di Kota Sorong—semuanya gratis. Ini bukan sekadar janji kampanye, ini tentang masa depan generasi Papua Barat Daya,” tegas Elisa Kambu dalam sambutannya, sambil mengenakan mahkota adat Papua dan noken.
Program ini merupakan implementasi janji kampanye pasangan Wali Kota Septinus Lobat dan Wakil Wali Kota H. Ansar Karim pada Pilkada 2024, yang kini sejalan dengan prioritas pendidikan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya di bawah kepemimpinan Kambu–Nausrau. Program ini mencakup pendaftaran sekolah tanpa biaya dan pembebasan biaya perlengkapan sekolah bagi semua jenjang pendidikan di Kota Sorong.
Gubernur menyampaikan bahwa pembiayaan sekolah gratis akan didukung oleh anggaran provinsi, namun porsi utamanya berasal dari APBD Kota Sorong. Ia juga menegaskan bahwa semua pendaftaran sekolah mulai Juni 2025 harus gratis dan memerintahkan masyarakat untuk melapor kepada wali kota jika menemukan adanya pungutan.
Wali Kota Sorong Septinus Lobat menyebut peluncuran program ini sebagai “sejarah baru” dalam dunia pendidikan Sorong. Ia menegaskan bahwa mulai tahun ajaran baru Juli mendatang, tidak ada lagi biaya pendaftaran sekolah di Kota Sorong.
“Melalui kebijakan ini, kita ingin menjadikan Kota Sorong sebagai pusat pengembangan SDM unggul di Indonesia Timur, terutama di Provinsi Papua Barat Daya,” ujar Lobat.
Dukungan atas kebijakan ini juga datang dari politisi muda PAN Papua Barat Daya, Syafruddin Sabonama. Ia menyebut program ini sebagai terobosan yang berhasil menjawab keraguan publik terhadap realisasi pendidikan gratis di wilayah tersebut. “Ini adalah awal dari bangkitnya generasi emas Papua Barat Daya 2045,” ungkapnya.
Kebijakan ini juga disambut hangat oleh warga, seperti Sonya Yarolo, ibu tiga anak, yang mengaku sangat terbantu dengan penghapusan biaya sekolah. “Anak saya bisa masuk SD tanpa beban biaya. Semoga program ini terus berjalan,” ujarnya penuh haru.
Peluncuran sekolah gratis di Kota Sorong ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan pendidikan di Papua Barat Daya, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mencerdaskan anak bangsa dari wilayah timur Indonesia.
Editor : Hanny Wijaya