Bupati Raja Ampat Pastikan Dukungan Penuh untuk Revitalisasi RSUD Melalui Program PHTC

JAKARTA, iNewssorongraya.id — Pemerintah Kabupaten Raja Ampat menyatakan kesiapan penuh mendukung pelaksanaan program nasional Pembangunan Hasil Terbaik Cepat (PHTC) untuk revitalisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), sebagai bagian dari proyek prioritas pemerintah pusat melalui skema Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2025.
Komitmen tersebut ditegaskan langsung oleh Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) pelaksanaan program PHTC yang dipimpin Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Letnan Jenderal (Purn) A.M. Putranto di ruang utama Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Dalam forum yang juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Wakil Kepala KSP M. Qodari, Dirjen Keuangan Kementerian Keuangan, Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri, Deputi Pengawasan BPKP, serta 12 kepala daerah lainnya, Kepala KSP A.M. Putranto menegaskan bahwa revitalisasi RSUD merupakan bagian dari legacy Presiden Prabowo Subianto untuk pemerataan layanan kesehatan di wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.
“Rapat ini bertujuan menyamakan persepsi serta memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam pelaksanaan program prioritas nasional,” ujar Letjen (Purn) Putranto.
Dalam program PHTC 2025-2026, sebanyak 66 RSUD di seluruh Indonesia akan direvitalisasi, dengan 32 di antaranya dimulai tahun 2025, termasuk RSUD Kabupaten Raja Ampat. Sedangkan sisanya, 34 RSUD, akan ditingkatkan pada tahun 2026.
Bupati Orideko menyampaikan bahwa revitalisasi RSUD Raja Ampat akan dimulai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 9 Mei 2025 mendatang di Waisai, yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-22 Kabupaten Raja Ampat.
"Momentum perayaan HUT daerah akan kami maksimalkan sebagai langkah strategis untuk memacu peningkatan layanan kesehatan," kata Orideko.
Direktur RSUD Raja Ampat, Meidi Maspaitella, yang turut hadir dalam Rakor tersebut, menambahkan bahwa selain pembangunan fisik, pengadaan alat kesehatan juga telah memasuki tahap implementasi pada triwulan ketiga tahun ini.
"Alkes yang dipesan telah tiba di Raja Ampat dan siap digunakan saat pembangunan selesai," ungkap Meidi.
Menurutnya, pembangunan RSUD Raja Ampat menggunakan metode Design and Build, yang menggabungkan perencanaan dan pelaksanaan dalam satu kontrak. Pendekatan ini dinilai mampu menjamin efisiensi waktu dan biaya, integrasi optimal antara desain dan konstruksi, serta pengawasan mutu secara terpadu.
Dengan koordinasi intensif antara kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, program revitalisasi RSUD di Raja Ampat menjadi bagian nyata dari komitmen negara dalam memastikan pelayanan kesehatan yang lebih adil, merata, dan mudah diakses oleh masyarakat di wilayah 3T, termasuk di Papua Barat Daya.
Editor : Chanry Suripatty