Perayaan HUT Pekabaran Injil ke-47 di Sirhun Kofalit: Mengenang Sejarah dan Mensyukuri Berkat Injil

TEMINABUAN, iNewssorongraya.id – Jemaat Efatath Kofalit di Kampung Sirhun, Distrik Alma, Kabupaten Sorong Selatan, merayakan Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil (HUT PI) ke-47 dengan penuh sukacita dan rasa syukur. Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang mengenang sejarah masuknya Injil ke daerah ini sejak 14 Maret 1978, tetapi juga momentum refleksi atas dampak besar ajaran Kristen dalam kehidupan masyarakat setempat.

Ibadah merayakan Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil (HUT PI) ke-47, Jemaat Efatath Kofalit di Kampung Sirhun, Distrik Alma, Kabupaten Sorong Selatan. [FOTO : iNewssorongraya.id - GAMAL]

Ketua Panitia, Jeffrey Krenak, menyampaikan bahwa perayaan ini berlangsung dalam suasana penuh kebersamaan dan kekhidmatan. “Hari ini kami mengenakan pakaian adat seperti cawat merah sebagai bentuk penghormatan terhadap momen bersejarah ini. Kami, orang Papua, sangat menghargai saat pertama kali Injil masuk ke tanah ini,” ungkapnya. Ia juga melaporkan bahwa dana yang terkumpul untuk mendukung perayaan ini mencapai Rp21.750.000, yang digunakan untuk rangkaian acara syukuran.

Menurut catatan sejarah, Injil pertama kali diperkenalkan di Sirhun Kofalit oleh Bapak Martinus Frisa yang datang dari Wenselolo. Pada saat itu, ia melayani jemaat dalam ibadah Minggu dengan pembacaan dari kitab Efesus 5:8 serta menyanyikan lagu rohani “Tuhan Allah Hadir Dalam Rumah Ini.” Momen tersebut menjadi tonggak awal penyebaran Injil yang membawa perubahan besar bagi masyarakat Kofalit.

Ibadah merayakan Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil (HUT PI) ke-47, Jemaat Efatath Kofalit di Kampung Sirhun, Distrik Alma, Kabupaten Sorong Selatan. [FOTO : iNewssorongraya.id - GAMAL]

Dalam khotbahnya, Pendeta Martin Brian Tuhumena, menegaskan bahwa Injil memiliki kuasa menyelamatkan semua orang yang percaya. “Sebagaimana tertulis dalam Roma 1:16-17, Injil adalah kekuatan Allah yang membawa keselamatan bagi setiap orang yang percaya, baik orang Yahudi maupun Yunani,” ujarnya dalam khotbahnya.

Penatua Moses Salfle menyampaikan rasa syukur atas perkembangan yang telah terjadi di Kofalit sejak masuknya Injil. “Banyak pegawai dan sarjana yang lahir dari kampung ini. Semua ini merupakan berkat Tuhan melalui pekabaran Injil yang membawa perubahan besar bagi kehidupan masyarakat kami,” ungkapnya.

Ibadah merayakan Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil (HUT PI) ke-47, Jemaat Efatath Kofalit di Kampung Sirhun, Distrik Alma, Kabupaten Sorong Selatan. [FOTO : iNewssorongraya.id - GAMAL]

Lebih lanjut, ia menjelaskan makna tradisi mengenakan cawat merah dan kain selendang dalam perayaan HUT Pekabaran Injil. “Cawat merah melambangkan keberanian, semangat, dan penghormatan terhadap leluhur, sementara kain selendang yang dikenakan di badan menggambarkan identitas adat dan nilai kebersamaan,” jelasnya.

Perayaan ini juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti pemotongan kue ulang tahun, pembagian hadiah lomba, dan pertandingan olahraga. Dalam kompetisi voli putra, juara pertama diraih oleh Rayon Sion, juara kedua oleh Rayon Eklesia, dan juara ketiga oleh Rayon Sinai. Acara diakhiri dengan jamuan kasih bersama seluruh jemaat sebagai bentuk ungkapan syukur atas berkat Tuhan.

Ibadah merayakan Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil (HUT PI) ke-47, Jemaat Efatath Kofalit di Kampung Sirhun, Distrik Alma, Kabupaten Sorong Selatan. [FOTO : iNewssorongraya.id - GAMAL]

Perayaan HUT PI ke-47 ini menjadi pengingat akan pentingnya pekabaran Injil dan dampaknya dalam kehidupan jemaat di Sirhun Kofalit. Dengan tetap menjaga nilai-nilai budaya dan spiritualitas, masyarakat Kofalit terus merawat warisan iman yang telah membawa terang bagi kehidupan mereka.

Editor : Chanry Suripatty