SORONG, iNewsSorong.id – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya nomor urut 2, Gabriel Assem dan Lukman Wugaje, tampil memukau dalam Debat Publik Ketiga yang digelar di Hotel Vega, Kota Sorong, Rabu (20/11/2024). Membawa visi besar untuk mewujudkan masyarakat Papua Barat Daya yang sehat, cerdas, produktif, dan sejahtera, Paslon yang didukung Partai Perindo dan empat partai lainnya tersebut menawarkan solusi nyata berbasis potensi lokal.
"Potensi sumber daya alam kita sangat menjanjikan. Namun, selama ini kita terlalu bergantung pada Jakarta. Padahal, jika dikelola dengan baik, Papua Barat Daya bisa berdikari secara fiskal," tegas Gabriel Assem.
Dalam sektor pariwisata, Gabriel menyatakan komitmennya untuk menjadikan Raja Ampat sebagai destinasi internasional. “Kami akan memperkuat amenitas, aksesibilitas, dan atraksi di Raja Ampat. Dengan ini, Raja Ampat bisa bersaing di kancah global,” ujarnya.
Selain itu, Kabupaten Tambrauw digadang-gadang sebagai pusat maritim. Gabriel-Lukman berencana memaksimalkan sektor perikanan sebagai salah satu pilar utama ekonomi daerah.
Tidak hanya itu, pasangan ini juga memproyeksikan Kabupaten Sorong Selatan sebagai pusat pengembangan energi terbarukan berbasis sungai. "Kami akan membangun pembangkit listrik tenaga air untuk memanfaatkan potensi sungai yang melimpah," tambah Gabriel.
Di Kabupaten Sorong, pembangunan smelter nikel menjadi prioritas untuk membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan nilai tambah komoditas tambang.
Namun, Gabriel menegaskan bahwa pembangunan fisik tidak akan berarti tanpa dukungan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. "Kami akan meningkatkan keterampilan masyarakat agar mampu mengelola potensi yang ada secara optimal," katanya.
Pasangan Gabriel Assem-Lukman Wugaje hadir dengan visi yang berpihak pada pembangunan berbasis potensi lokal, menempatkan Papua Barat Daya sebagai daerah yang mandiri dan berdaya saing. Dengan program yang terstruktur dan fokus pada penguatan ekonomi daerah, pasangan ini optimistis dapat membawa perubahan besar bagi Papua Barat Daya.
Editor : Chanry Suripatty