get app
inews
Aa Read Next : Jelang Ground Breaking Pabrik Smelter dan Baja di KEK Sorong, Presiden Direncanakan Hadir

Dirjen P2P Kemenkes Sebut Peran Kader Sangat Stategis Wujudkan Eleminasi Malaria di Tanah Papua

Senin, 18 Desember 2023 | 06:13 WIB
header img
Kepala Perdhaki Drs. Dr. Antonius Roy Tjiong M. Hum (kanan berkaca mata) saat meninjau stand di sela Acara Jambore Nasional Malaria di Hotel Discovery Ancol, Minggu (17/12/2023). Foto iNews.id

JAKARTA, iNewsSorongraya.id- Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu menyebut peran kader malaria sangat stategis dalam mewujudkan program eleminasi Malaria di Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini disampaikan Dirjen P2P Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu usai acara pembukaan Jambore Nasional Malaria, Hotel Discovery Ancol, Jakarta, Minggu (17/12/2023).  

 "Tanpa mereka (kader malaria) tidak mungkin kita lakukan eleminasi malaria karena wilayahnya Papua dan NTT sulit terjangkau. Makanya tadi temanya Menjangkau Yang Tak Terjangkau, sehingga hanya kader yang bisa karena petugas kesehatan kita kan terbatas paling di puskesmas dan di desa. Tapi untuk di dusun dusun yang sangat terpencil dan sulit dijangkau tak lain warga yang disitu yang dilatih jadi kader. Dan  kader disitu telah diberikan kewenangan melakukan pemeriksaan sekaligus untuk pengobatan," kata Maxi Rein Rondonuwu.


Acara Foto bersama di acara Jambore Nasional Malaria di Hotel Discovery Ancol, Jakarta, Minggu (17/12/2023). Foto iNews.id
 

Jambore Nasional Malaria berlangsung 17-18 Desember 2023 dengan tema 'Menjangkau yang Tak Terjangkau' ini diselenggarakan oleh Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki) yang diikuti oleh ratusan kader dan pendamping dari Provinsi Papua, Papua Barat Daya, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur. . 

Sementara Kepala Perdhaki Drs. Dr. Antonius Roy Tjiong M. Hum mengatakan,  Jambore Nasional Malaria diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi terhadap apa yang telah dilakukan para kader Malaria selama ini. "Jadi ini dalam rangka menselebrasi sekaligus untuk meningkatkan lebih jauh seperti inovasi yang dilakukan para kader," kata Ketua Badan Pengurus Perdhaki ini. 

Antonius Roy juga menegaskan, akan melakukan kajian kajian untuk meningkatkan program Perdhaki kedepan bersama Poltekes Kemenkes.

"Ketika kita sudah mencapai eliminasi Malaria kita jangan berpuas diri. Karena mempertahankan biar tetap tereleminasi itu butuh waktu. Karena ketika kita kendor justru akan melonjak lagi kasusnya," timpal Pak Roy sapaan akrab Ketua Badan Pengurus Perdhaki ini. 
   
Sedangkan Project Manager PR Malaria Perdhaki, dr Yohanes Ari Hermawan mengatakan, program Malaria Perdhaki telah dimulai sejak 2010 dengan wilayah kerja Kalimantan dan Sulawesi namun ternyata daerah dengan endemis tinggi ada di Indonesia Timur sehingga mulai 2015 fokus di wilayah Indonesia Timur.

Selama periode 2015 hingga kini, kata dia, Perdhaki dipercaya untuk mengelola kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat. Dimana implementasinya lewat pembinaan kader malaria. 

"Kader adalah ujung tombak Percepatan Elmininasi Malaria Nasional  2030.  Sehingga kader kita latih bagaimana mereka awalnya melakukan pemeriksaan dan pengobatan terhadap masyarakat. Lalu setelah itu kader kita berikan kemampuan untuk bisa mengadvokasi kepada pemerintah setempat termasuk mengakses dana desa. Ini sudah ada bukti keberhasilannya dimana dibanyak tempat di Papua kader sudah bisa mengakses dana desa baik untuk tambahan biaya operasional maupun untuk pembelian obat hingga support untuk membersihkan lingkungan ," kata dr Ari. 
 
Terpisah Program Manajer Malaria SR Keuskupan Manokwari Sorong Frederikus Kely mengatakan, pihaknya telah beraktivitas selama 5 tahun dan telah melatih 200 kader yang tersebar di wilayah Keuskupan  Manowari dan Sorong. 

"Saya berharap, adanya dukungan dari desa bagi kampung kampung bebas malaria di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Kalau kita mau eleminasi tingkat nasional harus dari yang paling bawah yaitu dari tingkat desa lalu ke tingkat kecamatan hingga kabupaten. Jadi disini bagaimana pemerintah desa bisa mengimplementasikannya," tandas Kely.

 
 

Editor : Suriya Mohamad Said

Follow Berita iNews Sorongraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut