MAYBRAT, iNewsSorong.id – Guna meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Generasi Emas Papua, Personel Satgas Yonif 133/ Yudha Sakti terpanggil untuk membantu meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di wilayah Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya. Hal ini dilakukan setelah melihat kondisi nyata pendidikan di Papua, khususnya di Kabupaten Maybrat yang sangat memilukan. Hal tersebut terjadi karena terbatasnya ketersediaan fasilitas sekolah dan kurangnya tenaga pendidik, selain itu kondisi lain yang terjadi akibat adanya aksi teror dan gangguan keamanan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah itu yang kerap mengintimidasi masyarakat, yang mengakibatkan beberapa sekolah terpaksa harus ditutup karena para pelajar terpaksa memilih untuk mengungsi.
Dansatgas Yonif 133/YS, Letkol Inf Andhika Ganessakti, dalam rilis yang diterima Redaksi iNewsSorong.id melalui Penerangan Korem 181/PVT di Sorong, menjelaskan bahwa dari awal Satgas Yonif 133/YS bertugas di wilayah Aifat hanya terdapat dua sekolah yang beroperasi, yakni SD YPK Kisor dan SD YPK Susumuk, namun aktivitas belajar mengajar tidak berjalan seperti biasanya.
“Sehingga Dansatgas Yonif 133/YS membuat program Teman Pace dengan arah dan tujuan untuk mengajar dan menghidupkan pendidikan di wilayah itu yang sudah lama terbengkalai,” jelas Letkol Inf Andhika Ganessakti.
Setelah tiga bulan berjalan, lanjutnya, Satgas Yonif 133/YS bersama masyarakat berhasil mengaktifkan tiga sekolah tambahan sehingga jumlah sekolah yang aktif bertambah menjadi lima sekolah hingga saat ini.
Kondisi nyata pendidikan di Kabupaten Maybrat, khususnya di wilayah Aifat, sangat memprihatinkan karena aktivitas belajar dan mengajar di sejumlah sekolah tidak berjalan normal seperti biasanya. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya ketersediaan fasilitas sekolah dan kurangnya tenaga pendidik. Selain itu, adanya aksi teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) juga sering mengintimidasi masyarakat, sehingga beberapa sekolah harus tutup karena murid-muridnya memilih untuk mengungsi.
Oleh karena itu, program “Teman Pace” diluncurkan atas inisiatif Satgas Yonif 133/YS yang berlandaskan pada desakan kondisi yang perlu ditangani dengan baik. Pendidikan dianggap sebagai aset utama yang bernilai strategis tinggi untuk kemajuan bangsa dan negara.
Anggota Satgas Yonif 133/YS akan pergi ke sekolah setiap hari untuk mengisi kekurangan guru dengan mengajar seperti guru handal kepada para murid.
Program “Teman Pace” Satgas Yonif 133/YS berfokus pada meningkatkan kualitas pendidikan, menanamkan wawasan kebangsaan, dan menumbuhkan jiwa nasionalisme anak sekolah yang bertujuan untuk mencerdaskan anak-anak tersebut.
“Di awal kami bertugas di wilayah Aifat, ada beberapa sekolah yang hampir 2 tahun tutup karena adanya teror dari KKB. Selain itu, di wilayah Aifat, hanya ada dua sekolah yang beroperasi, yaitu SD YPK Kisor dan SD YPK Susumuk. Setelah kami masuk, Alhamdulillah, bertambah tiga sekolah yang beroperasi, yaitu SD YPK Sory, SD YPK Sabah, dan SD YPK Tashimara, sehingga sudah ada lima SD yang telah beroperasi,” tambahnya.
Selain itu, anggota Satgas Yonif 133 juga membuat jadwal les tambahan bagi anak-anak di sekitar Pos Satgas Yonif 133/YS.
Sementara itu, seorang guru bernama Yulius Kaitana menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Satgas Yonif 133/YS atas bantuan sukarela dalam memberikan tenaga dan pikiran untuk membantu dan mendidik anak-anak di wilayah Aifat.
“Saya sangat berterima kasih sekali kepada Bapak TNI yang telah peduli memberikan pelajaran kepada anak-anak kami. Saya merasa senang melihat anak-anak sangat antusias belajar, kami sangat berharap anak-anak bisa pintar dan berguna bagi Negara dan Bangsa,” ucapnya.
Editor : Sayied Syech Boften