JAYAPURA, iNewsSorong.id - Koordinator Ikatan Jurnalis Tv Indonesia (IJTI) Wilayah Maluku - Papua, Chanry Suripatty mengecam keras dugaan tindakan teror dan intimidasi terhadap jurnalis senior di Papua Victor Mambor yang mengalami serangan teror bom di dekat rumahnya pada Senin (23/12/2023) sekitar pukul 04.00 WIT.
Bukan kali ini saja penerima Udin Award 2022 mengalami serangkaian aksi teror oleh orang tak dikenal. Menurut Chanry teror dan intimidasi yang kembali menimpa Victor Mambor adalah bukti nyata bahwa teror dan intimidasi terhadap jurnalis di tanah Papua semakin subur. Dan hal ini menjadi preseden buruk soal kebebasan pers di tanah Papua.
" Yang perlu menjadi perhatian kita semua bahwa aksi-aksi tersebut sangat keji dan biadab. Dan terjadi berulang kali. Seakan aksi teror dan intimidasi terhadap jurnalis terus tumbuh subur di tanah Papua bagi para pekerja pers yang terus berusaha menyuarakan kebenaran," ungkap Chanry yang juga merupakan reporter salah satu stasiun TV swasta Nasional kepada iNewsSorong.id, Senin (23/1/2023) malam tadi.
Menurutnya aksi kekerasan bagi pekerja pers di tanah Papua sudah sering terjadi. Namun disayangkan sejumlah kasus hingga saat ini belum dapat diungkap oleh pihak Kepolisian.
" Saya melihat aksi-aksi tersebut (Intimidasi Terhadap Pers) sudah sering terjadi. Namun sangat disayangkan beberapa kasus belum dapat di ungkap oleh pihak Kepolisian setempat," ujar Chanry.
Menurut Chanry, cara - cara biadab yang dilakukan oleh para pelaku ini seharusnya tidak boleh terjadi, jika semua pihak memahami dan menghormati kerja-kerja jurnalis.
Tentunya dalam menjalankan tugasnya Jurnalis tentu telah menjalankan misi Pers nasional melaksanakan peranannya untuk memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui,menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum, dan Hak Asasi Manusia, serta menghormat kebhinekaan.
" mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar, melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum, memperjuangkan keadilan dan kebenaran sebagaimana diatur pada Pasal 6, UU Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers,"jelasnya.
Jika ada yang keberatan terkait pemberitaan dari media yang ditulis oleh jurnalis, mereka mempunyai hak untuk menyampaikan hak jawab. Namun yang terjadi justru sebaliknya aksi teror dan intimidasi terhadap jurnalis yang justru kerap terjadi.
Terkait hal tersebut, Chanry berharap pihak Kepolisian di Kota Jayapura untuk dapat segera mengungkap kasus teror terhadap jurnalis senior Victor Mambor dapat segera di ungkap oleh pihak Kepolisian.
" Ya saya walaupun pesimis yah kasus ini dapat diungkap secara terang benderang, namun saya masih menaruhnya harapan kepada polisi untuk dapat mengungkap kasus tersebut dan menangkap para pelaku. Karena kejadian yang dialami oleh rekan seprofesi kami, Victor Mambor ini bukan baru sekali terjadi,"ujar Chanry.
Terkait peristiwa teror dan intimidasi terhadap Victor Mambor, Chanry mengimbau kepada seluruh pekerja pers di tanah Papua untuk tetap semangat dan tetap menjaga keselamatan diri dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalistik di tanah Papua.
" Tetap semangat untuk rekan-rekan seprofesi. Tetap jaga keselamatan kita semua.Terus bekerja secara profesional untuk memberitakan kebenaran yang terjadi di tanah Papua.
Sebelumnya diberitakan, orang tak dikenal melakukan aksi teror bom di sekitar rumah jurnalis senior Papua Victor Mambor, pada Senin (23/1/2023). Ledakan bom terjadi sekitar pukul 04.00 WIT.
Kepada wartawan, Victor Mambor mengungkapkan, bom rakitan meledak di pinggiran jalan yang berjarak hanya sekitar tiga meter dari dinding rumahnya di Kelurahan Angkasapura, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura.
" Peristiwa ledakan terjadi sekitar pukul 04.00 WIT," ungkap Victor Mambor.
Victor menuturkan, saat peristiwa tersebut terjadi, dirinya saat itu belum beristirahat. Dia sempat mendengar bunyi motor berhenti di jalan tepat di samping rumahnya sebelum terjadi ledakan.
" Tak lama kemudian pengendara motor itu meninggalkan lokasi tersebut dan sekitar satu menit terdengarlah bunyi ledakan,"ujar Victor Mambor.
Menurutnya bunyi ledakan tersebut tidak hanya mengagetkan dia dan keluarganya namun juga sejumlah warga setempat. Warga sempat keluar rumah untuk memeriksa sumber ledakan.
" Awalnya saya kira sumber ledakan dari gardu listrik yang meledak," ujarnya.
Saat ledakan, menurut penerima Uddin Award 2022 itu dinding rumah nya sempat bergetar seperti terjadi gempa bumi. Dia sempat mencium bau belerang usai ledakan dari samping rumahnya.
"Saat terjadi ledakan, dinding rumah bergetar seperti terjadi gempa bumi. Saya pun memeriksa sumber ledakan dan tercium bau belerang yang berasal dari samping rumah. Teryata terdapat bekas ledakan di jalan yang jaraknya hanya tiga meter dari dinding rumah, " ungkap Victor Mambor.
Dari bukti rekaman CCTV, menurut jurnalis yang getol menyuarakan ketidakadilan rakyat Papua tersebut, terlihat sekilas sebuah motor Honda melintas di samping rumahnya sebelum ledakan terjadi.
Atas peristiwa keji ini, Victor telah melaporkan hal tersebut kepada pihak Kepolisian Polresta Jayapura Kota. Pihak Kepolisian yang menerima laporan tersebut langsung bergerak melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Polisi juga telah meminta keterangan dari Victor Mambor dan mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian.
" Yang diamankan sejumlah barang bukti, berupa sumbu dan material lainnya sisa ledakan bom. Nantinya barang bukti tersebut akan diuji pada labforensik" ungkap AKP Oscar.
Editor : Sayied Syech Boften