Tak ada Konflik Bersenjata, Duta - duta Masyakarat Adat Batak Terpesona Akan Kedamaian Tanah Papua

JAYAPURA, iNewsSorong.id – Duta - duta masyarakat Adat Suku Batak dari Provinsi Sumatera Utara sangat terkesan dan terpesona akan Kedamaian dan keindahan alam tanah Papua saat pertama kali menginjakan kaki di kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Roganda Simanjuntak Ketua Badan Pengurus Harian Aliansi Masyarakat Adat Nusantara AMAN wilayah Tanah Batak sabtu, (22/10/2022) mengatakan ternyata isu-isu dan pemberitaan di media massa soal situasi konflik di Papua tidak seperti yang mereka bayangkan.
"Ternyata Papua lebih Aman damai, tidak seperti yang kami baca dan simak dari media-media mainstream," aku Simanjuntak.
"Informasi tersebut tidak benar , justru Papua damai, " kata Simanjuntak menegaskan.
Simanjuntak menepis anggapan sebagian besar orang di luar Papua yang melihat Papua dan menganggap Papua sebagai wilayah konflik bersenjata. Ternyata kondisinya tidak seperti itu, justru yang dirinya lihat Papua Damai dan masyarakat Papua cukup ramah dalam menyambut mereka saat tiba.
Roganda Simanjuntak menambahkan jumlah kontingen dari duta masyarakat Adat Batak Sumatera Utara sebanyak 76 orang, pihaknya berharap ada keputusan-keputusan terbaik untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat Batak yang selama ini di suarakan.
Sementara itu Ketua Kerukunan Masyarakat Batak (KMB) Kabupaten Jayapura Sihar L Tobing, SH mengakui sejak awal pihak KMB kabupaten Jayapura sudah melakukan persiapan-persiapan dalam menyambut perserta KMAN VI dari sumatera utara sejak bulan Juli lalu.
" Kami sudah melakukan persiapan sejak lama untuk melakukan penyambutan peserta dari Sumut , sesuai arahan bupati bahwa setiap Paguyuban harus terlibat aktif minimal menjemput dan memberikan arahan singkat," ujar Sihar Tobing.
Anggota DPRD Kabupaten Jayapura dari Partai Golongan Karya ini juga menegaskan bahwa KMB siap membantu panitia dan pemerintah Kabupaten Jayapura , serta duta-duta masyarakat Adat dari batak Sumatera Utara bagaimana memperlancar suksesnya KMAN VI di tanah Tabi.
Editor : Chanry Suripatty