SORONG,- Ratusan sopir truk dengan membawa ratusan kendaraan milik mereka mengepung Kantor DPRD Kota Sorong, Senin (17/10/2022) pagi tadi.
Para sopir yang mengoperasikan kendaraan truk mereka di Kota dan Kabupaten Sorong itu tiba di kantor DPRD Kota Sorong sekira pukul 10.00 WIT.
Kedatangan ratusan sopir truk ini untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait banyak masalah soal kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Sorong khususnya BBM jenis solar dan masih maraknya aktivitas para mafia BBM di kota Sorong yang beroperasi hingga diduga menyebabkan terjadinya kelangkaan bbm di wilayah itu.
Ratusan truk di parkir di badan jalan menuju kantor DPRD kota Sorong. Aksi demonstrasi ratusan sopir truk di Kota Sorong, Senin (17/10/2022) menuntut Pemerintah bertindak tegas atas aksi mafia BBM di wilayah itu (Foto: WAMEL)
Dari pantauan iNewsSorong.id terlihat para sopir ini memarkirkan ratusan truk di tepi badan jalan dan memenuhi jalan masuk menuju kantor DPRD Kota Sorong dimana antrian ratusan truk ini terlihat mulai dari depan lampu merah Kilo Meter 10.
Sempat terjadi kemacetan beberapa saat saat para sopir truk ini memarkirkan kendaraan mereka sebelum berjalan kaki menuju Kantor DPRD kota Sorong.
Para sopir truk ini datang ke kantor wakil rakyat dengan membawa sejumlah spanduk dan pamflet yang bertuliskan keluhan para sopir.
" Sorong Kota Minyak. Pak Ahok tolong!!! Bertahun-tahun torang (kita) susah dapat solar subsidi," demikian kalimat yang tertera di dalam spanduk yang dibawa ratusan pendemo.
" Minyak Subsidi untuk masyakarat. Bukan untuk Mafia. STOP MAFIA BBM,"ungkap isi kalimat yang tertera pada spanduk lainnya.
Ratusan sopir truk membawa sejumlah spanduk menggelar aksi demonstrasi di gedung DPRD Kota Sorong meminta ketegasan pemerintah soal maraknya aksi mafia BBM di wilayah itu. (Foto : WAMEL)
Dalam orasinya kordinator sopir truk, Anis, mewakili ratusan sopir meminta agar pihak DPRD Kota Sorong untuk segera berantas aktivitas para Mafia BBM di wilayah itu.
Hal ini disebabkan ratusan sopir merasa sangat kesulitan mendapatkan BBM jenis solar dan harus rela mengantri BBM di SPBU-SPBU yang ada di Kota Sorong selama berhari-hari. Hal ini membuat banyak waktu para sopir ini terbuang percuma.
"Persoalan BBM itu karena ulah mafia kalau tidak ada mafia aman jadi tolong lihat aspirasi kami, kalau tidak ada jawaban dari DPR maka kami akan mengarahkan dari kabupaten untuk bergabung dan turun lebih besar dari ini," ungkap Anis, Senin (17/10/2022).
Anis dalam orasinya juga meminta ratusan sopir lainnya untuk tidak perlu takut dalam menyuarakan keluh kesah mereka sebagai rakyat kecil yang mengharapkan keadilan.
" Teman-teman tolong jangan takut ini sebuah aspirasi kita tidak mencuri namun hanya tunjukkan persatuan kita, untuk itu anggota dewan yang terhormat kalau tidak ada masalah tidak akan mungkin kami turun seperti ini sebab kami juga tidak mau mengganggu aktivitas masyarakat," ujar Anis dalam orasinya di depan Gedung DPRD Kota Sorong.
Anis mewakili ratusan sopir truk menyampaikan kondisi mereka yang harus rela antri dan bermalam berhari-hari hanya untuk mendapatkan jatah solar.
" karena kami mengalami masalah sudah berbulan-bulan sampai-sampai harus tidur di jalan bukan di rumah sebab hak kami sudah diambil diambil oleh Mafia BBM, sehingga kami datang baik-baik dengan damai hanya satu yang kami minta tolong perhatikan tidak mau membuat tindakan anarkis,"ungkap Anis.
" yang jadi pertanyaan pihak para supir ialah mengapa antrian subsidi khususnya biosolar di kabupaten itu tidak ada seandainya ada mungkin tidak akan terjadi antrian seperti yang dialami saat ini," pungkasnya.
Para sopir truk memarkir kendaraan mereka di tepi badan jalan menuju kantor DPRD Kota Sorong. Ratusan sopir truk gelar aksi demo minta pemerintah tegas menindak aksi mafia BBM di wilayah itu (Foto : WAMEL)
Dalam aksi kali ini ratusan sopir truk berharap aspirasi mereka disampaikan dapat segera ditindaklanjuti lanjuti oleh pihak terkait.
Massa aksi akhirnya ditemui oleh anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sorong temui pengunjukrasa setelah orasi massa sekitar satu jam lebih.
Dihadapan para pendemo, Anggota Komisi II DPRD Kota Sorong Demanto Silalahi mengatakan aspirasi yang disampaikan para supir truk itu sudah menjadi perhatian DPRD. Dimana persoalan BBM di Kota Sorong menurut Demanto sudah beberapa kali di rapatkan dengan pihak legislatif dan eksekutif. Demanto berjanji akan segera menindak lanjuti aspirasi para pendemo tersebut.
"Kami sudah dengar aspirasi Bapak semua. Kami juga sudah adakan rapat bersama kepolisian, Pertamina dan perhubungan. Aspirasi dari Bapak sekalian akan kami tindaklanjuti. Kami juga punya keinginan yang sama seperti kalian menghapus yang namanya antren BBM itu," ungkap Demanto Silalahi saat menemui para demonstran, Senin (17/10/2022).
Terkait adanya dugaan penimbunan BBM oleh sejumlah mafia BBM di Kota Sorong, menurut Demanto hal tersebut perlu mendapat perhatian serius dan mendorong pihak instansi terkait untuk melakukan penindakan secara tegas.
Demo ratusan sopir truk di gedung DPRD kota Sorong Papua Barat menuntut sikap tegas pemerintah terhadap aksi mafia BBM di wilayah itu yang menyebabkan sering terjadinya kelangkaan BBM (Foto : WAMEL)
"Kami bangga, kehadiran Bapak semua jadi semangat bagi kami berbuat lebih jauh lagi. Bukan hanya supir saja, pihak toko-toko yang jadi dampak dari antrian panjang di sejumlah SPBU selama ini juga sudah datang temui kami, dan keluhannya hampir sama," tambahnya.
Aksi demonstrasi ratusan sopir truk ini mendapat pengamanan ketat dari aparat Kepolisian Polres Sorong Kota.
" Kami mengawal unjuk rasa damai para sopir tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," ungkap Kabag Ops Polres Sorong Kota.
Editor : Chanry Suripatty