SORONG, iNewsSorongRaya.id - Kejaksaan Negeri Sorong telah memanggil tiga distributor minyak goreng dan tiga Kepala Dinas Perdagangan Se-Sorong Raya. Sedangkan distributor minyak goreng yang ada di Sorong, pihak Kejaksaan lebih dahulu memeriksa sejumlah perusahaan, antara lain CV MIP, CV PS dan CV DM.
Menurut Kepala Kejaksaan Negeri Sorong, Erwin Priyadi Hamonangan Saragih, melalui Kepala Seksi Intelijen, I Putu Sastra Adi Wicaksono mengatakan untuk hari ini Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Sorong Marthen Luther Pajala, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Raja Ampat Samsudin Nimanuho dan Kadis Perdagangan Kabupaten Sorsel Agustinus Wamafma telah diperiksa terkait kelangkaan dan mahalnya minyak goreng. Untuk sementara, kata Kasi Intel, yang belum memenuhi pemanggilan adalah kepala dinas Perdagangan Kota Sorong, Kabupaten Maybrat dan Kadis Perdagangan Kabupaten Tambrauw,
“ Kepala-kepala dinas perdagangan ini kami mintai keterangan masih terkait kelangkaan minyak goreng yang sampau hari ini masih dirasakan oleh masyarakat,” kata Kasi Intel, Senin 30 Mei 2022.
Selain itu, lanjut Kasi intel, ia mengatakan terkait bagaimana pendistribusian dan pengawasan minyak goreng kepada masyarakat terhadap harga jual di pasaran. Sebelumnya, pada Jumat, 27 Mei 2022 lalu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Raja Ampat Samsudin Nimanuho yang lebih dahulu diperiksa mengatakan pemanggilan ini terkait dengan kasus minyak goreng yang mana sudah ditetapkan tersangkanya di Jakarta oleh Kejaksaan Agung. Untuk minyak goreng, kata Samsudin, distributornya seluruhnya berada di Sorong. Menurut dia kalau di Sorong minyak goreng sudah langka, imbasnya juga terjadi di Raja Ampat.
"Kalau mau dibilang langka tidak juga sebab masyarakat di sini kan kebanyakan membuat minyak kelapa sediri. Sudah pasti, kondisinya tidak sama dengan di Sorong," kata Samsudin Nimanuho.
Kelangkaan itu dirasakan oleh masyarakat yang ada di kota Waisai. Meski demikian, lanjut Samsudin jumlah konsumen di Raja Ampat lebih banyak di Sorong. Kelangkaan Minyak goreng ini, kata Samsudin sudah menjadi isu yang menimbulkan kepanikan dan ketakutan di kalangan masyarakat. Yang terjadi di Raja Ampat, kata dia berbeda, ketika terjadi antrean pembelian minyak goreng, antreannya habis akan tetapi stok minyak goreng masih ada. Saat terjadi kelangkaan, harga minyak goreng kemasan 5 liter mencapai Rp140.000, sedangkan harga minyak goreng curah Rp40.000 per 5 liter. Kemasan premier satu liter, harganya dikisaran Rp27.000 sampai Rp 34 000.
Kelangkaan minyak goreng yang terjadi di Raja Ampat berlangsung sebulan. Namun, di minggu kedua bulan April, Dinas Perdagangan kabupaten Raja Ampat melepas 5,2 ton minyak goreng murah ke masyarakat untuk antisipasi menghadapi hari raya Idul Fitri 1443 H.
Mengenai kuota, lanjut Samsudin, tidak ada, semuanya tergantung pengiriman dari Sorong. Meski sekarang sudah sedikit normal tetapi harganya masih dikisaran Rp20.000-24.000, untuk minyak goreng curah, sedangkan migor kemasan di harga Rp 30.000.
" Khusus minyak goreng curah ini menyesuaikan dengan Peraturan Menteri Perdagangan yang terbaru," kata dia.
Ia menegaskan, pihaknya masih bergantung pada Sorong. Lain halnya jika pengiriman minyak goreng ini menggunakan Tol Laut, harganya mungkin sedikit lebih murah.
" Operasi pasar inipun di lakukan dua kali dalam setahun, yakni momen lebaran dan natal," kata dia
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait