KOTA SORONG, iNewssorongraya.id — Operasi penegakan disiplin internal aparat yang digelar tim gabungan Polisi Militer TNI dan Propam Polri di sejumlah tempat hiburan malam di Kota Sorong, Sabtu malam, 20 Desember 2025, berakhir tanpa temuan satu pun anggota TNI maupun Polri. Nihilnya hasil razia ini memunculkan dugaan kuat kebocoran informasi sebelum operasi berlangsung.
Operasi Gaktib Yustisi Tim gabungan POM TNI dan Propam Polri di sejumlah THM di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (20/12/2025].
Operasi Gaktib Yustisi tersebut dilaksanakan oleh unsur POM TNI dari matra Angkatan Darat dan Angkatan Laut bersama Propam Polri Polda Papua Barat Daya serta Polresta Sorong Kota. Razia menyasar tujuh lokasi hiburan malam yang dinilai rawan pelanggaran disiplin aparat sekaligus berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Operasi Gaktib Yustisi Tim gabungan POM TNI dan Propam Polri di sejumlah THM di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (20/12/2025].
Sejak awal operasi, fokus pemeriksaan diarahkan pada identitas seluruh pengunjung untuk memastikan tidak ada prajurit TNI maupun personel Polri berada di tempat hiburan malam tanpa izin resmi. Petugas gabungan bahkan menyisir area-area tertutup, mulai dari ruang VIP hingga toilet, yang kerap dimanfaatkan untuk menghindari pemeriksaan.
Operasi Gaktib Yustisi Tim gabungan POM TNI dan Propam Polri di sejumlah THM di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (20/12/2025].
Namun, dari seluruh rangkaian pemeriksaan di tujuh titik sasaran, petugas tidak menemukan satu pun anggota TNI atau Polri. Kondisi ini memperkuat dugaan bahwa informasi razia telah bocor sebelum operasi dimulai.
Meski tidak menemukan aparat, petugas tetap melakukan pemeriksaan ketat terhadap seluruh pengunjung. Sejumlah warga kedapatan tidak membawa identitas diri dan mendapat teguran keras di lokasi. Pemeriksaan juga mencakup antisipasi kepemilikan maupun konsumsi narkotika.
Operasi Gaktib Yustisi Tim gabungan POM TNI dan Propam Polri di sejumlah THM di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (20/12/2025].
Perwira Urusan Penegakan Ketertiban (Paur Hartib) POM TNI AL Kodaeral XIV Sorong, Letda Laut (PM) Afrianto Mustapa, menegaskan bahwa operasi tersebut merupakan bentuk pengawasan berkelanjutan terhadap disiplin internal aparat.
“Untuk malam ini kita turun ke tujuh titik. Ada tujuh titik yang menjadi prioritas pemeriksaan kita. Untuk anggota, baik prajurit TNI maupun personel Polri, hasilnya nihil. Tidak ditemukan berada di dalam tempat hiburan malam,” kata Afrianto di sela operasi.
Paur Hartib) POM TNI AL Kodaeral XIV Sorong, Letda Laut (PM) Afrianto Mustapa.
Ia menambahkan, pengawasan serupa tidak bersifat insidental. Operasi gabungan akan terus dilakukan, terutama menjelang momentum rawan seperti perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Pengawasan ini berkesinambungan. Tahun depan, terutama dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru, Operasi Gaktib Yustisi akan tetap kami laksanakan bersama Propam Polri,” ujarnya.
Operasi Gaktib Yustisi Tim gabungan POM TNI dan Propam Polri di sejumlah THM di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (20/12/2025].
POM TNI menegaskan, larangan bagi prajurit aktif untuk berada di tempat hiburan malam telah diatur secara tegas dalam keputusan Panglima TNI. Kehadiran di lokasi semacam itu hanya dibenarkan dengan surat tugas khusus.
Operasi Gaktib Yustisi Tim gabungan POM TNI dan Propam Polri di sejumlah THM di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (20/12/2025].
Operasi Gaktib Yustisi ini menjadi sinyal keras bahwa TNI dan Polri berupaya menjaga disiplin, integritas, dan wibawa institusi di ruang publik. Namun, dugaan kebocoran informasi razia justru menjadi pekerjaan rumah serius yang menuntut evaluasi internal, agar penegakan disiplin tidak berhenti sebagai formalitas, melainkan benar-benar efektif dan kredibel di mata masyarakat.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait
