Dramatis! Evakuasi Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Dalam Kerusuhan di Yalimo

TIM LIPUTAN INEWSSORONG.ID
Dramatis evakuasi enam personel Satgas Maleo oleh pasukan gabungan TNI-POLRI dalam kerusuhan di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

 

ELELIM, iNewssorongraya.id – Suasana mencekam menyelimuti Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, ketika aparat gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi enam personel Satgas Maleo Kopassus yang terkepung di belakang Pos Satgas Maleo, Kampung Pirip, Selasa (16/9/2025) sore. Tiga di antaranya menderita luka berat akibat serangan panah, lemparan batu, dan luka bakar.

Evakuasi dimulai pukul 17.26 WIT dengan pengerahan tiga unit kendaraan roda enam dan tiga kendaraan roda empat. Operasi dipimpin Ipda Abdul Azis dari Satbrimob Polda Papua bersama personel TNI serta Polres Yalimo. Meski sempat diserang massa dari berbagai sisi, tim gabungan berhasil memukul mundur penyerang dan menyelamatkan para prajurit.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menegaskan keberhasilan operasi tersebut berkat koordinasi ketat antar satuan.
“Pada pukul 18.16 WIT, enam personel berhasil dievakuasi ke Mapolres Yalimo. Tim medis langsung memberikan perawatan intensif kepada tiga anggota yang mengalami luka parah, yaitu Sertu Nando Manurung, Sertu Kantum, dan Letda Inf Supardi,” ujarnya.

Ketiganya kini menjalani perawatan di RS Er Dabi, Yalimo. Sementara personel lain dalam kondisi stabil meski masih mengalami trauma akibat terkepung selama berjam-jam.

Kerusuhan yang memicu pengepungan itu berawal dari dugaan tindakan rasisme yang melibatkan sejumlah siswa SMA Negeri 1 Elelim. Bentrokan yang terjadi kemudian merembet menjadi kerusuhan massal. Sekitar 500 warga memilih mengungsi ke Mapolres Yalimo demi mencari perlindungan.

Api membakar puluhan bangunan, termasuk ruko, rumah dinas Pemkab Yalimo, kantor dinas, serta sejumlah fasilitas TNI-Polri. Belasan kendaraan roda dua dan roda empat juga hangus terbakar.

Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, menyebut beberapa aparat turut menjadi korban serangan.
“Briptu Fitrah H. Naing terkena lemparan batu di wajah, Briptu Muh Aksa Almuthadin terkena panah di kepala, serta seorang prajurit TNI bernama Charles mengalami luka di bagian belakang kepala,” ungkapnya.

Korban sipil pun berjatuhan. Seorang ayah bernama Nasir Daeng Mappa (44) bersama anaknya, Arsya Dafa (9), meninggal dunia akibat terjebak dalam mobil yang terbakar. Anak lainnya, Atifa (10), mengalami luka sayatan di leher, sementara seorang warga, Sadrak Yohame, tewas karena luka tembak. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti insiden tersebut.

Hingga Selasa malam, aparat keamanan masih berjaga di sekitar Pospol Elelim dan Mapolres Yalimo. Jaringan listrik padam, kobaran api di sejumlah titik belum terkendali, dan warga pendatang masih banyak yang terjebak di rumah maupun ruko tanpa bisa dievakuasi.

Kondisi mencekam ini meninggalkan luka mendalam bagi warga setempat, terutama bagi para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal dan sanak saudara. Harapan mereka kini hanya pada kehadiran negara untuk memulihkan keamanan, menenangkan situasi, serta memastikan keadilan ditegakkan dengan tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.

Editor : Chanry Suripatty

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network