PEGAF, iNewssorongraya.id – Lima dari total 19 korban hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kampung Jim Meyes, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Senin (19/5/2025).
Proses evakuasi lima jenazah korban Banjir Bandang.
Proses pencarian oleh tim SAR gabungan dimulai sejak pagi hari dan membuahkan hasil secara bertahap. Kepala Kantor SAR Manokwari, Yefri Sabaruddin, menyampaikan bahwa kelima korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, kemudian dievakuasi ke Posko SAR Induk di Kampung Jim Meyes.
Proses evakuasi lima jenazah korban Banjir Bandang.
"Korban pertama dievakuasi pukul 10.22 WIT, disusul korban kedua pada pukul 10.45, ketiga pada 11.06, keempat pada 11.30, dan terakhir pukul 12.05 WIT. Semua korban langsung dibawa ke posko induk untuk proses identifikasi," ujar Yefri kepada iNews, Senin siang.
Di posko tersebut, telah disiagakan tim medis dari Dinas Kesehatan Pegaf, Tim Identifikasi dari Polda Papua Barat, serta tim teknis lainnya guna mempercepat proses penanganan pascabencana.
Proses evakuasi lima jenazah korban Banjir Bandang.
Hingga siang ini, 14 korban lainnya masih dalam pencarian. Namun, upaya pencarian terpaksa dihentikan sementara pukul 12.33 WIT karena hujan deras yang membahayakan keselamatan tim di lapangan.
"Operasi SAR akan kami lanjutkan Selasa pagi, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca," tambah Yefri.
Banjir bandang dan longsor besar ini terjadi pada Jumat malam, 16 Mei 2025, sekitar pukul 21.00 WIT, setelah hujan lebat mengguyur wilayah Pegunungan Arfak. Peristiwa tersebut menyebabkan satu korban meninggal dunia di hari kejadian, 19 orang hilang, dan empat orang lainnya berhasil selamat.
Foto drone, lokasi banjir bandang di Distrik Catubouw.
Korban selamat saat ini telah dirawat di Puskesmas terdekat dan dalam kondisi stabil. Sementara itu, aparat dari Polres Pegunungan Arfak yang dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Bernadus Okoka bersama tim SAR gabungan masih siaga di lokasi untuk mengoordinasikan upaya lanjutan.
Pihak berwenang juga mengimbau warga sekitar agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan mengingat curah hujan masih tinggi di wilayah Pegaf.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait