JAYAPURA, iNewssorongraya.id - Tim Khusus (Timsus) Polres Keerom bersama Opsnal Reskrim Polres Keerom berhasil mendukung Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) 2025 dalam mengungkap jaringan penyelundupan senjata dan amunisi (senmu) yang diduga akan disalurkan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya.
Dalam operasi yang berlangsung sejak 1 hingga 7 Maret 2025, tim fokus memantau pergerakan senmu yang diduga dikirim dari Jayapura menuju Puncak Jaya. Berdasarkan informasi intelijen, target utama dalam jaringan ini adalah Yuni Enumbi, seorang eks anggota TNI yang diduga terlibat dalam transaksi jual beli senjata dengan KKB.
Pada 6 Maret 2025, tim berhasil melacak pergerakan Yuni Enumbi yang memasuki wilayah hukum Polres Keerom. Setelah dilakukan pengejaran intensif, petugas akhirnya menangkap tersangka di KM 76, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, sekitar pukul 22.50 WIT. Selain Yuni Enumbi, petugas juga mengamankan dua orang lainnya, yakni Yudhi Kalalo (sopir lajuran) dan Matius Payokwa (helper sopir lajuran), beserta sejumlah barang bukti.
Barang bukti yang berhasil diamankan meliputi:
- 2 pucuk senjata api laras panjang jenis SS1 V1 Pindad dalam kondisi belum terangkai.
- 4 pucuk senjata api pendek jenis G2 Pindad.
- 5 buah magasin dan 882 butir amunisi berbagai kaliber.
- 1 pucuk senapan angin dalam kondisi belum terangkai.
- 1 unit air compressor yang digunakan untuk menyembunyikan senmu dengan cara dilas kembali.
Dari hasil pemeriksaan awal, Yuni Enumbi mengakui bahwa ia membeli senjata tersebut seharga Rp1,3 miliar melalui jalur pengiriman dari Surabaya. Senjata tersebut rencananya akan diserahkan kepada KKB Puncak Jaya pimpinan Lerimayu Telenggen melalui jalur darat menuju Wamena.
Yuni Enumbi diketahui merupakan mantan anggota TNI yang dipecat pada tahun 2022 akibat keterlibatan dalam kasus jual beli senjata. Selain itu, ia tercatat sebagai anggota Panitia Pemilihan Distrik (PPD) Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, pada Pemilukada 2024 dan diduga memiliki hubungan dekat dengan KKB di wilayah tersebut.
Polda Papua menyatakan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga akan terus mengembangkan kasus ini guna mengungkap jaringan penyelundupan senjata lainnya yang beroperasi di Papua.
Pihak Kepolisian setempat menegaskan penindakan terhadap jaringan penyelundupan senjata api ini menjadi langkah penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas di Papua. Pihak Kepolisian masih akan terus memburu pelaku lainnya yang terlibat dalam aktivitas ilegal ini.
Keberhasilan operasi ini merupakan hasil kerja sama antara Timsus Polres Keerom dan Satgas ODC 2025 dalam upaya menekan pergerakan distribusi senmu ke kelompok kriminal bersenjata yang masih aktif di Papua. Aparat keamanan terus melakukan pengembangan guna mengungkap jaringan yang lebih luas dalam kasus ini.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait