GAG, iNewsSorong.id – Sebuah langkah penting diambil oleh Anggota Komisi VI DPR RI, Faujia Helga Tampubolon, yang melakukan kunjungan kerja pertama ke PT. Gag Nikel, salah satu perusahaan tambang besar di Kampung Gag, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Raja Ampat, Jumat (17/1/2025). Kunjungan ini menjadi sorotan publik, mengingat urgensinya terhadap isu pemberdayaan masyarakat lokal dan pengelolaan lingkungan di kawasan yang kaya sumber daya alam tersebut.
Helga, politisi dari Fraksi Partai Demokrat, disambut hangat oleh manajemen perusahaan, termasuk Officer Manager PT. Gag Nikel, Rudy Sumual, dan sejumlah karyawan di aula pertemuan perusahaan. Dalam pertemuan ini, Helga menegaskan pentingnya dialog antara pemerintah dan perusahaan untuk memastikan keberlanjutan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar tambang.
Anggota DPR RI Faujia Helga saat berdiskusi dengan pihak PT GAG Nikel. (FOTO: iNewsSorong.id - ABM)
Sebagai anggota DPR dari Daerah Pemilihan Papua Barat Daya, Helga menekankan bahwa kunjungannya tidak hanya bersifat formal, tetapi juga untuk memastikan PT. Gag Nikel benar-benar menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungannya. Ia mengajukan sejumlah pertanyaan kritis mengenai sejauh mana program-program perusahaan telah memberikan dampak langsung kepada masyarakat lingkar tambang, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.
“Saya ingin memastikan bahwa keberadaan PT. Gag Nikel tidak hanya membawa keuntungan ekonomi semata, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Raja Ampat, terutama yang berada di sekitar area operasional perusahaan,” ujar Helga.
Merespons pertanyaan tersebut, Rudy Sumual memaparkan berbagai program yang telah dijalankan perusahaan melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Program ini, menurut Rudy, mencakup sejumlah sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial budaya, ketahanan pangan, dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Salah satu wujud konkret program tersebut adalah pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kampung Gag. Rudy menjelaskan bahwa pembangunan ini dilakukan dengan koordinasi penuh bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Raja Ampat. “Kami memastikan tidak ada duplikasi anggaran dengan pemerintah. Setelah mendapat konfirmasi resmi dari dinas terkait, kami membangun Pustu untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat,” ungkap Rudy.
Kunjungan ini menandai langkah awal penting dalam membangun sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat lokal. Helga menyatakan bahwa hasil kunjungannya akan menjadi bahan evaluasi dan pembahasan lebih lanjut di tingkat DPR.
Anggota DPR RI Faujia Helga saat berdiskusi dengan pihak PT GAG Nikel. (FOTO: iNewsSorong.id - ABM)
“Ini bukan hanya soal memenuhi kewajiban formal, tetapi memastikan bahwa pembangunan di Raja Ampat benar-benar membawa manfaat bagi semua pihak, terutama masyarakat yang sering kali menjadi pihak yang paling terdampak,” tutup Helga.
Dengan komitmen kuat dari berbagai pihak, kunjungan ini diharapkan mampu menjadi tonggak baru bagi pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan di wilayah Papua Barat Daya.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait