Jawab Tantangan Lambert di Media, Bernard Sagrim: Diam atau Dukung Saya, Kalau Tidak, Anda Habis!

TIM LIPUTAN
Calon Gubernur Papua Barat Daya Bernard Sagrim. (FOTO: TANGKAPAN LAYAR VIDEO)

 

SORONG, iNewsSorong.id – Kancah politik Papua Barat Daya memanas setelah Ketua DPD Partai Golkar Papua Barat Daya, Lambertus Jitmau, mengeluarkan pernyataan kontroversial yang mengajak masyarakat untuk tidak memilih Bernard Sagrim sebagai Gubernur Papua Barat Daya. Seruan ini langsung menjadi topik perbincangan panas di kalangan masyarakat, memicu gelombang spekulasi di tengah persaingan politik yang semakin sengit.

Bernard Sagrim, calon Gubernur Papua Barat Daya nomor urut 5, tidak tinggal diam atas serangan terbuka tersebut. Dalam konferensi pers yang diadakan di Sekretariat Kapal Induk BERSINAR pada Minggu (13/10/2024), Sagrim dengan tenang menanggapi pernyataan Jitmau. "Itu persoalan pribadi antara Lambert Jitmau dengan saya, bukan dengan para pendukung atau pemilih saya," tegasnya, menekankan bahwa konflik ini bersifat pribadi.

Namun, bukan Bernard Sagrim namanya jika tidak menyikapi dengan nada penuh percaya diri. Ia justru menganggap pernyataan Lambert sebagai "angin lalu" dan menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan menghentikan langkah politiknya. “Semakin dia mencoba menghambat, kita semakin merambat kemana-mana. Itu teori politiknya,” ungkapnya penuh percaya diri.

Pernyataan tegas juga terlontar dari Sagrim, yang dikenal dengan sapaan BS. Ia memperingatkan Lambert untuk tidak terus mengeluarkan pernyataan negatif terhadap dirinya. “Sebaiknya dia diam atau merapat dukung saya, supaya dia bisa selamat. Kalau tidak, dia juga akan habis,” tegas BS, menunjukkan betapa panasnya atmosfer politik di Papua Barat Daya.

Meskipun hubungan mereka tampak memanas, Sagrim menegaskan bahwa Lambertus Jitmau tetaplah saudara baginya. Ia menganggap pernyataan Jitmau sebagai hal yang lumrah dalam dunia politik. “Dia semakin begitu, saya semakin senang lagi sama dia,” tambahnya dengan nada penuh sindiran.

Namun, ketika ditanya soal kemungkinan rekonsiliasi, Bernard Sagrim mengisyaratkan bahwa langkah tersebut baru akan diambil setelah Pilkada. “Nanti habis pemilu baru rekonsiliasi dengan dia,” tutupnya dengan santai, seakan memberi sinyal bahwa apapun yang terjadi, peta politik Papua Barat Daya akan terus berubah pasca Pemilihan Gubernur.

Perseteruan antara dua tokoh politik besar ini diprediksi akan semakin memanas seiring dengan mendekatnya hari pemungutan suara, menjadikan Pilkada Papua Barat Daya salah satu ajang politik paling menarik untuk diikuti.

 

 

 

Editor : Chanry Suripatty

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network