Tak hanya itu massa dari masyarakat adat LMA Wamoka, Kabupaten Sorong Selatan juga memprotes adanya perubahan nama jelang pelantikan Calon anggota MRP-PBD dari Yehuda Boltal kepada Robert Thesia.
Ratusan massa dari perwakilan tiga suku menduduki Aston hotel meminta pelantikan anggota MRP-PBD dibatalkan karena bermasalah. (FOTO: iNewsSorong.id-CHANRY)
" Kami meminta kepada pemerintah provinsi Papua Barat Daya (Kesbangpol) agar mengembalikan nama saudara Yehuda Boltal sebagai anggota MRP perwakilan kabupaten Sorong Selatan untuk dilantik pada periode 2023-2028," ungkap salah seorang perwakilan masyarakat adat.
" Kami menyatakan dengan tegas apabila poin aspirasi kami tidak ditanggapi maka kami masyarakat adat Maybrat Wamoka akan melakukan tindakan fisik kepada saudara yang bersangkutan dan pemerintah," tegas perwakilan massa.
Dalam aksi demo menuntut dibatalkannya pelantikan anggota MRP - PBD ini sempat terjadi kericuhan saat aparat Kepolisian mengamankan beberapa orang yang akan membakar ban bekas di depan hotel Aston.
Terlihat sejumlah pejabat dan para calon anggota MRP - PBD sudah berada di ruangan untuk mengikuti acara pelantikan anggota MRP-PBD.
Sementara itu Mendagri Muhammad Tito Karnavian dan Wamendagri John Wempi Wetipo serta Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa'ad serta sejumlah pejabat lainnya belum nampak di tempat acara pelantikan.
Hingga saat ini acara pelantikan yang sedianya di laksanakan pada pukul 10.00 WIT belum juga dilaksanakan.
Ratusan massa dari perwakilan tiga suku menduduki Aston hotel meminta pelantikan anggota MRP-PBD dibatalkan karena bermasalah. (FOTO: iNewsSorong.id-CHANRY)
Aparat Kepolisian dan Satpol PP terlihat masih berjaga-jaga di depan pintu masuk Aston hotel. Pengamanan terlihat diperketat. Hanya tamu undangan dan wartawan resmi yang diijinkan masuk ke dalam lokasi acara.
Editor : Sayied Syech Boften
Artikel Terkait