Mekanisme Berubah, KONI Papua Barat Daya Usulkan 34 Atlet Berprestasi Berlaga Pada PON XXI

DINA BEATRIX
Ketua Harian KONI Papua Barat Daya Abu Bakar Gusti (FOTO: iNewsSorong.id - DINA BEATRIX)

SORONG, iNewsSorong.id - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua Barat Daya fokus tentang syarat atau mekanisme terkait atlet yang bisa mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. 

Mekanisme ang dikeluarkan oleh KONI Pusat tersebut adalah para atlet yang nantinya akan berlaga dalam PON XXI yakni para atlet yang  pernah mengikuti kejuaraan nasional dan meraih juara 1, 2 maupun 3 dan jumlah atletnya dibatasi hanya 30 atlet. Mekanisme itu hanya berlaku bagi daerah otonomi baru (DOB).

"Jadi, regulasi nomor 1.200/KONI.1/8 2023 dirubah dari yang pernah mengikuti kejuaraan wilayah dirubah ke kejuaraan Nasional dan itu berprestasi. Mekanisme ini hanya diberlakukan untuk DOB, karena kami dapat wild card," ungkap 
Ketua Harian KONI Papua Barat Daya Abu Bakar Gusti kepada wartawan belum lama ini. 

Lanjut Gusti, terkait mekanisme tersebut beruntung untuk provinsi Papua Barat Daya memiliki atlet yang pernah mengikuti cabang olahraga (Cabor) hingga ke tingkat nasional. Walaupun mekanisme yang telah dikeluarkan KONI Pusat tersebut membuat  hampir seluruh daerah otonomi baru (DOB) keberatan karena tidak memiliki atlet yang berprestasi di kanca nasional.


Ketua Harian KONI Papua Barat Daya Abu Bakar Gusti saat memberikan keterangan pers kepada.wartawan (, FOTO: iNewsSorong.id)

"Hampir seluruh DOB ini berkeberatan, karena tidak ada atlet yang punya prestasi nasional, bersyukur kami di Papua Barat Daya ada atlet yang beberapa kali Cabornya ikut kejurnas sehingga memudahkan kita," ungkapnya.

Untuk Papua Barat Daya sendiri menurut Gusti dalam pertemuan khusus bersama Ketua Umum KONI Pusat pada tanggal 5 September 2023 lalu. Pihaknya mengusulkan sebanyak 176 atlet namun setelah hasil verifikasi dipangkas hingga 30 atlet. 

"Kami disana diminta mempresentasikan atlet-atlet yang sudah dipersiapkan, dari 176 atlet yang kita usulkan ke KONI pusat, mereka lakukan verifikasi berdasarkan prestasi yang pernah ikut kejuaraan Nasional tapi berprestasi yakni juara 1, 2 dan 3, jadi 30 atlet," ujarnya. 

Gusti mengaku regulasi itu dilakukan agar para atlet dari DOB dapat bersaing dengan atlet-atlet dari daerah lain yang lulus babak kualifikasi (BK). Dia menyebut, kedatangan atlet Papua Barat Daya ke PON XXI nantinya tidak hanya sebagai turis namun juga memiliki kemampuan.

"Kenapa dibuat begitu, agar atlet yang tampil di PON ini benar-benar dapat bersaing dengan yang lulus BK, karena yang lulus BK ini bukan cuma yang juara nasional, bahkan ada yang juara dunia,"ungkap Gusti. 

" Jadi jangan sampai yang kita punya ini katakan kaleng-kaleng sehingga memalukan daerah, maka KONI pusat harapkan agar atlet yang kita bawa ini bukan hanya jalan-jalan menjadi turis tapi benar-benar bisa bersaing," tambahnya. 

Dari 30 atlet Papua Barat Daya yang resmi masuk dalam usulan untuk mengikuti PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara tersebut akan berlaga dalam 9 cabang olahraga (Cabor) unggulan. 

"Untuk 30 atlet ini, nantinya akan mengikuti laga pada 9 cabor andalan kita yakni atletik, pencak silat, tinju, karate, kempo, taekwondo, judo, Kick Boxing dan sambo," bebernya. 

Sementara itu Wakil Ketua II Bidang Bimbingan dan Prestasi KONI Papua Barat Daya, Waskito Aji menambahkan KONI Papua Barat Daya juga menambahkan 4 atlet dari cabang olahraga perorangan yakni Ikatan Motor Indonesia (IMI). Mereka lolos dalam babak kualifikasi.

"Saya pikir 30 atlet ini nanti yang mendealkan dari pusat. Hanya saja di Papua Barat Daya ada tambahan 4 atlet dari IMI melalui BK (babak kualifikasi) dan tidak semua cabang olahraga punya uang, kebetulan IMI punya uang akhirnya ikut BK," ujarnya. 

Waskito menyebut tidak dapat menargetkan berapa mendali dan jenis mendali yang dapat dibawa pulang dari para atlet. Apalagi, para atlet dari Papua Barat Daya tidak mengikuti pra PON sehingga tidak bisa mengukur kualifikasi.

"Untuk target mendali kita belum bisa, tapi kalau kita targetkan 50 persen dari atlet yang kami kirimkan, bisa. Tapi kami belum berani bilang target harus mendali apa, kalau misalnya memang ikut dengan Pra PON kita bisa lihat kualifikasi, tapi dengan wildcard ini kan menjadi satu tantangan besar buat kami dan atlet artinya persiapannya harus mantap," tutupnya.

Editor : Sayied Syech Boften

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network