TIMIKA, iNewsSorong.id - Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H dalam keterangan persnya yang diterima Redaksi iNewsSorong.id, mengatakan pihaknya telah mem-BKO kan prajurit TNI untuk membantu Polri dalam proses penegakan hukum dalam pencarian keberadaan pilot Susi Air Capt Philip Mark Mahrtens yang disandera gerombolan KST.
"Iya benar, kami TNI membantu Polri dalam proses penegakan hukum atas aksi KST yang membawa dan menyandera Pilot Susi Air," jelas Kapendam XVII/Cenderawasih.
Lebih lanjut, Kapendam XVII/Cenderawasih mengungkapkan dalam upaya pencarian pilot Susi Air terus dimaksimalkan, sesuai arahan dari Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muh. Saleh Mustafa.
"Dalam rangka memaksimalkan proses pencarian pilot Susi Air, pihak TNI memperdayakan satuan organik TNI dan satuan penugasan yang saat ini bertugas di Papua," tegas Kapendam XVII/Cenderawasih.
"Semua ini dilakukan karena pertimbangan luasnya wilayah, kondisi geografi dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan lainnya, terlebih gerombolan KST bersenjata," imbuh Kapendam XVII/Cenderawasih.
"Jadi prajurit TNI yang diperbantukan ke Polri untuk penegakan hukum dalam upaya pencarian Pilot jumlahnya normatif sesuai kebutuhan. Namun kami TNI memperdayakan satuan organik dan satuan penugasan di Papua untuk memaksimalkan pencarian ini. Oleh karenanya, apabila terkesan sangat banyak TNI yang terlibat dalam proses pencarian Pilot, maka bisa kami maklumi. Sehingga kami perlu jelaskan saat ini agar mengerti bagaimana TNI membantu memaksimalkan pencarian Pilot," jelas Kolonel Kav Herman.
"Mohon doa dan dukungannya, semoga TNI dan aparat lainnya diberi keselamatan dan keberhasilan dalam pencarian Pilot Susi Air, termasuk untuk melindungi masyarakat dari ancaman KST," tandasnya.
Hingga saat ini aparat keamanan dari Tim gabungan TNI Polri secara terus menerus melakukan upaya pencarian keberadaan pilot Susi Air Capt Philip Mark Mahrtens yang dibawa atau disandera oleh gerombolan kelompok separatis teroris (KST).
Operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air tersebut menurut Danrem 172 PWY, Brigjen J.O. Sembiring yang juga selaku Dankolakops TNI dalam keterangan pers kepada wartawan beberapa waktu lalu menegaskan, proses pencarian Pilot dilakukan dengan Smart Approach yaitu Soft Approach dan Hard Approach melalui negosiasi dan penegakan hukum yang dilakukan oleh Tim Gabungan, sehingga diperlukan waktu dan kesabaran karena mengedepankan keselamatan pilot sebagai prioritas yang utama.
Editor : Sayied Syech Boften
Artikel Terkait