Fenomena Angin Taputar ( Waterspout ) Berbentuk Asap Tebal Gegerkan Warga Kota Sorong

ANDREW CHAN
Fenomena Waterspout ( angin puting beliung ) atau yang akrab di kalangan masyarakat Papua disebut “ Angin Taputar ”, berbentuk asap tebal menghebohkan warga kota Sorong, Papua Barat, Sabtu (17/9/2022) sekitar pukul 16.00 WIT. Foto : Tangkapan layar video

SORONG, iNewsSorong.id – Fenomena Waterspout ( angin puting beliung ) atau yang akrab di kalangan masyarakat Papua disebut “ Angin Taputar ”, berbentuk asap tebal menghebohkan warga kota Sorong, Papua Barat, Sabtu (17/9/2022) sekitar pukul 16.00 WIT.

Fenomena langka ini terjadi di perairan antara Pulau Doom, Distrik Sorong Kepulauan dan Pelabuhan Laut Kota Sorong. Warga kota Sorong yang kebetulan berada di sekitar pantai halte Doom ( tempat penyeberangan taxi laut) langsung mengabadikan fenomena alam langka tersebut.

Warga mengaku kaget dengan munculnya fenomena alam waterspout yang muncul sekitar 20 menit. Dimana menurut Nanda, kejadian itu muncul secara tiba-tiba seperti adanya asap yang bergulung-gulung keluar dari bawah air ke udara.

“ Ia mas, kami kaget melihat kejadian angin taputar ini, seperti gulungan asap putih yang muncul secara tiba-tiba dari bawah air laut ke udara, unik juga sih, Cuma kami sempat takut, jangan sampai ada apa-apa yang akan terjadi, makanya muncul angin taputar seperti itu,” ungkap Nanda yang sedang berwisata bersama keluarganya di pantai Halte Doom, Sabtu (17/9/2022) sore tadi.

Sementara itu, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologia Kelas I Sorong dalam siaran pers yang diterima iNewsSorong.id menjelaskan bahwa kejadian fenomena  angina kencang yang berputar seperti belalai diatas perairan pelabuhan Sorong terjadi sekitar pukul 16.00 WIT.

Dalam siaran pers BMKG Sorong menyebutkan fenomena tersebut dikenal dengan waterspout atau yang identik dengan fenomena puting beliung yang terjadi di atas permukaan air yang luas. Fenomena alam waterspout ini terbentuk dari system awan cumulonimbus.

Namun demikian menurut BMKG, tidak semua awan cumulonimbus dapat menimbulkan fenomena tersebut, tergantung pada kondisi labilitas atmosfer. Keberadaan awan cumulonimbus juga dapat mengindikasikan adanya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan anging kencang dan pada kondisi tertentu dapat menimbulkan potensi terjadinya fenomena waterspout.

Dalam siaran pers BMKG juga disebutkan bahwa karakteristik fenomena waterspout yang terjadi adalah kejadiannya bersifat local. Dan terjadi dalam periode waktu yang singkat umumnya sekitar kurang lebih 10 menit.

Selain itu dikatakan, fenomena alam tersebut lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari. Hanya muncul dari system awan cumulonimbus, tetapi tidak semua awan cumulonimbus dapat menimbulkan fenomena waterspout.

Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu yang dekat.

Editor : Chanry Suripatty

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network