Langkah Cepat Kadishub Papua Barat Daya: Pastikan Pelayanan Laut Aman untuk Ziarah Akbar ke Wondama

SORONG, iNewssorongraya.id — Menjelang perayaan bersejarah satu abad situs peradaban Aitumieri pada 25 Oktober 2025 di Kabupaten Teluk Wondama, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Perhubungan mengambil langkah cepat memastikan dukungan transportasi laut bagi ribuan umat Kristiani yang akan berziarah ke Wasior.
Perayaan akbar yang diperkirakan dihadiri lebih dari 20.000 peserta dari berbagai denominasi gereja se-Tanah Papua dan dari luar Papua ini bukan sekadar momen spiritual, melainkan juga peristiwa historis yang membutuhkan kesiapan logistik dan keselamatan yang matang.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat Daya, Viktor F. Salossa, memimpin langsung rapat koordinasi lintas instansi di ruang Cenderawasih, Kantor KSOP Sorong, pada Kamis (9/10/2025). Rapat ini menjadi forum strategis untuk merumuskan pola pengangkutan dan pengamanan laut bagi jamaah dan wisatawan rohani.
“Kegiatan hari ini adalah bentuk koordinasi dan diskusi bersama instansi teknis, terutama dari Perhubungan, untuk melihat perkembangan dan kesiapan menuju HUT satu abad masuknya Injil di Tanah Papua, khususnya di Wasior,” jelas Viktor F. Salossa.
Menurutnya, antusiasme masyarakat yang tinggi menuntut kesiapan teknis yang matang.
“Animo masyarakat begitu besar. Karena itu, kami berdiskusi untuk mencari solusi terbaik agar keberangkatan umat ke Wondama bisa terlayani dengan baik, walaupun dengan fasilitas kapal yang terbatas,” ujarnya.
Viktor menegaskan bahwa koordinasi tidak hanya melibatkan unsur pemerintah, tetapi juga dukungan penuh dari pihak gereja dan sinode.
“Kita berharap semua pihak terlibat aktif dalam koordinasi, agar umat dan wisatawan rohani bisa berlayar dengan aman,” tambahnya.
Kepala KSOP Sorong, Agustinus, menyampaikan kesiapan awal penyediaan armada dan fasilitas pelabuhan sebagai bagian dari dukungan teknis kegiatan tersebut.
“Sebagaimana yang disampaikan Pak Kadishub, hari ini kami melakukan pertemuan awal untuk menyiapkan armada transportasi laut bagi jemaat yang ingin berangkat ke Wasior,” ujar Agustinus.
Ia menambahkan, koordinasi lanjutan akan dilakukan bersama Pelindo dan PT Pelni guna menyesuaikan kapasitas armada dengan jumlah peserta.
“Hari Jumat kami akan rapat lagi dengan pihak klasis, Pelindo pusat, dan Pelni untuk memastikan jumlah armada yang dibutuhkan,” terangnya.
Namun, pihaknya juga menyoroti kendala teknis di lokasi tujuan.
“Kami masih akan menanyakan ke pihak di Wasior, apakah kapal Pelni bisa sandar langsung di dermaga. Kalau tidak memungkinkan, kami siapkan opsi berlabuh dengan perahu masyarakat setempat,” katanya.
Agustinus menegaskan bahwa Kota Sorong akan menjadi titik utama keberangkatan bagi peserta dari lima kabupaten dan satu kota di wilayah Papua Barat Daya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Sorong, Paul Yawan, turut menyatakan dukungan penuh terhadap langkah cepat pemerintah provinsi.
“Kami bersama Pak Kadishub Papua Barat Daya, KSOP, Pelni, dan Pelindo siap bersinergi untuk memastikan peringatan satu abad Injil di Wondama berjalan lancar,” ujarnya.
Paul juga menekankan pentingnya data akurat dari pihak gereja agar transportasi dapat diatur sesuai kapasitas kapal.
“Kami harap dukungan dari pihak gereja untuk memberikan data yang jelas, supaya jamaah dapat diakomodasi dengan baik dan selamat sampai di Wondama,” tegasnya.
Langkah cepat Dishub Papua Barat Daya menjadi contoh konkret sinergi antarlembaga dalam mendukung kegiatan keagamaan berskala besar di Tanah Papua. Selain menjamin keselamatan dan kenyamanan pelayaran, koordinasi ini mencerminkan semangat pelayanan publik yang responsif terhadap kebutuhan umat dan kearifan lokal.
Pemerintah daerah berharap perayaan satu abad situs peradaban Aitumieri tidak hanya menjadi momen reflektif spiritual dan sejarah gereja di Papua, tetapi juga mendorong pertumbuhan wisata rohani dan maritim di wilayah Papua Barat Daya.
Dengan kesiapan transportasi laut yang terencana, Papua Barat Daya menegaskan komitmennya sebagai provinsi yang tangguh, melayani, dan berorientasi pada keselamatan umat.
Editor : Hanny Wijaya