Ketua KPU Sorong Selatan Ajak Mahasiswa Kristen UMS Jadikan Organisasi sebagai Sekolah Kehidupan

SORONG SELATAN, iNewssorongraya.id – Jemaat Alfa Werisar pada Kamis (8/8/2025) menjadi saksi pertemuan hangat dan penuh makna antara mahasiswa Kristen Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS) dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sorong Selatan, Yunice Kambu.
Dalam kegiatan Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) tersebut, Yunice hadir bukan sekadar sebagai pembicara, tetapi juga sebagai inspirator yang mendorong mahasiswa memahami pentingnya organisasi bagi pembentukan karakter, kepemimpinan, dan kepedulian sosial.

“Organisasi adalah sekolah kehidupan. Di sini kita belajar disiplin, kerja sama, menghargai pendapat orang lain, dan berani mengambil keputusan. Semua ini akan menjadi bekal ketika kita kembali ke tengah masyarakat,” tegas Yunice Kambu dengan nada penuh keyakinan.

Ia menekankan bahwa organisasi, khususnya PMK, bukan hanya tempat berkumpul atau mengatur kegiatan rohani, tetapi juga wadah untuk menempa diri. Menurutnya, mahasiswa yang aktif berorganisasi biasanya memiliki daya juang lebih tinggi, jaringan relasi yang luas, serta pemahaman mendalam tentang kepemimpinan.

“Jangan takut terlibat. Justru dari organisasi kita bisa belajar banyak hal yang tidak kita dapatkan di ruang kuliah. Di sini iman kita ditempa, karakter kita dibentuk, dan visi hidup kita diarahkan,” ujarnya menambahkan.

Selain menyampaikan materi, Yunice juga mengajak para mahasiswa untuk memandang organisasi sebagai sarana pelayanan. Ia meyakini, pengalaman di organisasi akan mempersiapkan mahasiswa menjadi pemimpin di berbagai bidang, baik di gereja, kampus, maupun masyarakat.

“Kalian adalah calon pemimpin, bukan hanya di gereja atau kampus, tetapi juga di masyarakat dan bangsa ini. Mulailah dari hal kecil di organisasi ini, maka Tuhan akan percayakan hal-hal yang lebih besar,” pesan Yunice yang disambut tepuk tangan hangat peserta.

Suasana malam itu di Jemaat Alfa Werisar dipenuhi semangat kebersamaan dan rasa saling menguatkan. Para mahasiswa pulang dengan pemahaman baru: bahwa PMK tidak sekadar mengurus persekutuan doa, tetapi juga menjadi ruang membangun solidaritas, mengasah jiwa kepemimpinan, dan menumbuhkan kepedulian terhadap isu-isu di sekitar mereka.

Pertemuan tersebut menegaskan bahwa pendidikan karakter dan kepemimpinan tidak hanya dibentuk di ruang kelas, tetapi juga melalui pengalaman langsung di organisasi. Di tengah tantangan zaman, mahasiswa Kristen UMS kini memiliki bekal motivasi untuk terus aktif, melayani, dan menginspirasi.

Editor : Chanry Suripatty