Inflasi Nasional Turun, Harga Komoditas Pangan Masih Melonjak

SORONG, iNewssorongraya.id – Inflasi nasional pada Februari 2025 mengalami penurunan, namun harga sejumlah komoditas pangan masih menunjukkan tren kenaikan di berbagai daerah. Hal ini terungkap dalam Zoom Meeting Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, B.A., M.A., Ph.D., pada Senin (24/3/2025).
Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, S.H., MPA, yang diwakili oleh Kabag Perekonomian Daerah Kota Sorong, Milan Eugene Florence Latumeten, S.STP, turut hadir dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Anggrek Kantor Wali Kota Sorong.
Berdasarkan laporan yang dipaparkan dalam rapat, inflasi nasional secara tahunan (Februari 2025 terhadap Februari 2024) tercatat sebesar -0,09%, sementara inflasi bulanan (Februari 2025 terhadap Januari 2025) mencapai -0,48%. Meski inflasi mengalami penurunan, harga bahan pangan seperti bawang merah, cabai rawit, dan bawang putih justru mengalami kenaikan signifikan di berbagai daerah.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, Ph.D., mengungkapkan bahwa pada minggu kedua Maret 2025, kenaikan harga bawang merah terjadi di 243 kabupaten/kota, cabai rawit di 230 kabupaten/kota, dan bawang putih di 208 kabupaten/kota. Sementara itu, pada minggu ketiga Maret 2025, jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga semakin bertambah, dengan bawang merah naik di 261 kabupaten/kota, cabai rawit di 228 kabupaten/kota, dan bawang putih di 226 kabupaten/kota.
Data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) per 21 Maret 2025 menunjukkan bahwa 30 provinsi mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), sedangkan delapan provinsi mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas yang paling berkontribusi terhadap kenaikan IPH di 30 provinsi tersebut adalah cabai rawit dan bawang merah.
Selain itu, dalam tinjauan terhadap inflasi tahunan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi selama Ramadhan dan Idul Fitri pada 2024, dengan andil sebesar 0,41% pada Maret 2024. Kelompok transportasi menyusul dengan andil inflasi 0,12% pada April 2024, diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,08%, serta pakaian dan alas kaki sebesar 0,02%.
Dengan kondisi ini, pemerintah daerah diharapkan terus memantau perkembangan harga pangan guna mengantisipasi lonjakan harga yang dapat berdampak pada daya beli masyarakat, terutama menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.
Editor : Hanny Wijaya